KUBET – Zulhas Yakin Indonesia Tak Impor Beras hingga 2026

Ilustrasi beras. Bahan kebutuhan pokok atau sembako disebut akan dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yakin Indonesia tidak impor beras konsumsi hingga 2026.

Keyakinan itu diungkapkan Zulhas dalam acara peluncuran ‘Gerakan Indonesia Menanam’ di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025).

“Ini baru April, sampai akhir April stok beras kita di atas 3 juta ton. Artinya apa? Artinya sampai 2026, kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi. Bahasa terangnya yang semula target (swasembada pangan) empat tahun, tiga tahun, dua tahun, ternyata sampai April sudah bisa swasembada,” kata Zulhas, dikutip dari keterangannya.

Baca juga: Zulhas Yakin RI Tak Perlu Impor Beras hingga 2026: Stok Melimpah, Panen Besar Menanti

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yakin Indonesia tidak mengimpor beras konsumsi hingga 2026.  Keyakinan itu diungkapkan Zulhas dalam acara peluncuran ?Gerakan Indonesia Menanam? di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025). Dok. Kemenko Pangan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yakin Indonesia tidak mengimpor beras konsumsi hingga 2026. Keyakinan itu diungkapkan Zulhas dalam acara peluncuran ?Gerakan Indonesia Menanam? di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025).

Zulhas mengatakan, pemerintah juga tengah menggencarkan perbaikan irigasi hingga mencetak sawah baru untuk menambah produksi beras.

“Apalagi sekarang atas arahan Bapak Presiden Prabowo (Subianto), pemerintah dalam hal ini Pak Mentan terus menggalakan (gerakan) menanam. Kalau (gerakan) menanam ini digerakkan lagi, irigasi selesai, kemudian tahun ini juga menurut BMKG tidak akan ada kemarau yang panjang, maka saya meyakini produksi beras kita akan berlimpah. Jadi kita akan panen besar tahun ini,” ujar Zulhas.

Namun, lanjut Zulhas, proses cetak sawah masih membutuhkan proses dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

“Sekarang juga lagi dikebut terus pembangunan sawah yang baru,” tutur Zulhas.

Baca juga: Izinkan Ekspor Beras, Prabowo: Jangan Terlalu Cari Untung Besar

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah saat ini menargetkan menanam padi di lahan 1,3 juta hektar pada bulan ini. Lewat langkah itu, diharapkan mampu memproduksi beras hingga 7,5 juta ton.



KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Cianjur Ditetapkan KLB, 176 Warga Keracunan Diduga Usai Konsumsi Makanan MBG dan Hajatan

Kepala BGN Dadan Hindayana meninjau langsung para siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari MBG, Rabu (23/4/2025).

Lihat Foto

KOMPAS.com — Kasus keracunan massal kembali mengguncang Cianjur, Jawa Barat usai dua kejadian terpisah yang terjadi pada Senin (21/4/2025), sebanyak 176 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan.

Insiden ini berasal dari dua sumber berbeda, yakni konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan santapan dalam sebuah acara hajatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, memaparkan bahwa total korban terdiri dari 78 orang — guru dan siswa — yang menyantap makanan MBG, serta 98 warga yang diduga keracunan usai menyantap hidangan hajatan di Kecamatan Mande.

“Sehingga, total warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang, dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur, dan 98 warga Kecamatan Mande,” ujar Yusman saat ditemui di Cianjur, Selasa (22/4/2025), dikutip dari Antara.

Sebagian besar korban telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, sedangkan sisanya dirawat di rumah masing-masing. Menyikapi situasi ini, Dinkes Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan.

Baca juga: Belajar dari Keracunan di Cianjur, BGN Tambah Satu SOP dalam MBG

Pantauan Ketat dan Koordinasi Lintas Lembaga

Dengan status KLB, tenaga kesehatan dari seluruh puskesmas dikerahkan untuk melakukan pemantauan kondisi para korban secara langsung.

“Informasi terbaru, kondisi korban keracunan puluhan siswa dari dua sekolah mulai membaik. Begitu juga dengan warga Mande, mereka dalam pengawasan petugas kesehatan di masing-masing puskesmas,” jelas Yusman.

Tak hanya di tingkat kabupaten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun turun tangan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, memastikan langkah cepat koordinasi akan dilakukan dengan berbagai pihak.

“Nanti kita cek dan ricek ya. Kami secepatnya akan koordinasi dengan dinas terkait, baik dengan pemda setempat maupun di provinsi, termasuk dengan pemerintah pusat,” kata Herman di Bandung, Selasa.

Langkah Cepat Dinkes: Periksa Sampel Makanan dan Muntahan

Baca juga: Kasus Keracunan MBG di Cianjur, BGN Didesak Evaluasi Pengelolaannya

Dalam proses investigasi, Dinas Kesehatan juga telah mengirimkan sampel makanan dari dapur MBG serta muntahan korban ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

Pemeriksaan laboratorium biasanya memakan waktu hingga dua pekan, namun permintaan percepatan sudah diajukan.

“Normalnya hasil laboratorium keluar dalam dua pekan, tetapi kami sudah meminta percepatan minimal satu minggu,” tutur Yusman.

“Alhamdulillah, pihak Dinkes Provinsi merespons positif. Mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui,” tambahnya.

Sementara itu, sebagian besar dari 176 korban sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi medis selama enam jam.

Proses pendataan terhadap seluruh siswa penerima makanan MBG serta warga yang hadir di hajatan masih terus dilakukan, guna memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan tuntas hingga pulih sepenuhnya.

Sumber: Kompas.com 

Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Suami Mbak Ita Didakwa Minta Uang Pelicin Rp 15 Miliar ke Pengusaha

Alwin Basri mantan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dan eks Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (21/4/2025). 

Lihat Foto

SEMARANG, KOMPAS.comAlwin Basri, mantan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah yang juga suami dari mantan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, disebut meminta uang komitmen fee sebesar Rp 15 miliar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Jaksa Penuntut Umum (JPU), Wawan Yunarwanto, mengungkapkan permintaan itu disampaikan Alwin kepada Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Kota Semarang, Martono, dalam pertemuan di kantor Martono pada Desember 2022.

“Terdakwa II (Alwin) yang merupakan representasi dari Terdakwa I (Mbak Ita) bertemu dengan Martono, yang juga Ketua Gapensi Kota Semarang,” ujar Wawan saat membacakan dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (21/4/2025).

Baca juga: Suami Wali Kota Semarang Alwin Basri Disebut Dapat Jatah Rp 1,75 Miliar dari Proyek Pengadaan Kursi SD

Dalam pertemuan itu, Martono meminta agar diberikan proyek pengadaan barang dan jasa kepada dirinya dan anggota Gapensi.

Alwin menyanggupi dengan menyatakan akan meneruskan permintaan tersebut kepada masing-masing kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Semarang.

Beberapa hari kemudian, keduanya kembali bertemu di rumah pribadi Mbak Ita di Jalan Bukit Duta Nomor 12, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Di sana, Alwin menunjukkan dokumen pengadaan tahun anggaran 2023.

“Alwin menyampaikan bahwa total nilai proyek pengadaan di Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp 500 miliar, dan meminta uang komitmen fee sebesar Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar, atau sekitar 3 persen,” jelas Wawan.

Martono kemudian menanyakan perihal teknis pemenangan proyek, yang dijawab oleh Alwin bahwa urusan teknis akan diatur olehnya.

Rangkaian Perkara

Juru Bicara Pengadilan Negeri Semarang, Haruno Patriadi, menjelaskan bahwa perkara ini merupakan tindak lanjut dari pelimpahan berkas perkara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Pengadilan Negeri Semarang.

“Agendanya sidang pertama, intinya,” ujar Haruno.

Baca juga: Eks Wali Kota Semarang Mbak Ita Didakwa Terima Gratifikasi Rp 2 Miliar untuk Pelantikan

Terdapat tiga berkas perkara dalam kasus ini. Alwin dan Hevearita berada dalam satu berkas perkara.

Dua lainnya adalah atas nama Martono (Ketua Gapensi Kota Semarang) dan Rachmat Utama Djangkar (Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa).

Keempatnya diduga terlibat dalam kasus suap dan gratifikasi terkait proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Semarang pada periode 2023–2024. Hevearita dan Alwin diduga sebagai penerima suap, sedangkan Martono dan Rachmat sebagai pihak pemberi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Paus Fransiskus Wafat, KWI: Beliau Mengajarkan Nilai Persaudaraan

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin dalam konferensi pers menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik Puas Fransiskus di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin mengenang mendiang Paus Fransiskus sebagai sosok yang mengajarkan nilai persaudaraan universal.

KWI menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik, Puas Fransiskus, yang wafat pada hari ini, Senin (21/4/2025).

Antonius menuturkan, Paus Fransiskus telah menyampaikan banyak nilai serta ajaran-ajaran kepada umat Katolik di seluruh dunia.

“Ada begitu banyak ajaran-ajaran yang sekarang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan. Nilai-nilai injil, cinta universal, persaudaraan,” ucap Antonius dalam konferensi pers di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Paus Fransiskus Tutup Usia, Wapres Gibran: Semoga Damai Menyertai Beliau

Antonius mengatakan, Paus Fransiskus juga mengajarkan kepada umatnya untuk peduli terhadap rakyat kecil.

“Kepedulian, bela rasa kepada orang miskin, dan orang-orang terpinggirkan. Inilah yang dititipkan kepada kita untuk diteruskan,” imbuhnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Sakit Pneumonia Ganda Sebelum Meninggal, Ketahui Gejalanya

Paus Fransiskus terakhir kali terlihat pada Minggu (20/4/2025) ketika memberikan khutbah di hari Minggu Paskah.

“Beliau terakhir muncul kemarin, pada hari Minggu Paskah, seakan-akan berpamitan kepada kita semua, (mengucapkan) selamat tinggal,” paparnya.

Baca juga: Ketua MUI: Paus Fransiskus Vokal Menentang Agresi Israel terhadap Palestina

Sebagai informasi, kabar duka meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada Senin pukul 09:45 waktu setempat.

“Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell dalam sebuah pernyataan.

“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih Tuhan yang tak terbatas dan penuh belas kasihan, Yang Esa dan Tribune,” tambahnya.

Sebelum tutup usia, Paus Fransiskus dirawat di RS Gemelli, Roma, Italia karena kesulitan bernapas, tetapi kondisinya memburuk, dengan bronkitisnya berkembang menjadi pneumonia ganda.

Kondisi kesehatan Paus juga mendapat perhatian khusus karena sebagian paru-parunya telah diangkat sejak muda, sehingga menimbulkan risiko paru-paru kronis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Istana Ungkap Alasan Prabowo Minta Para Menteri Rapatkan Barisan

Mensesneg Prasetyo Hadi saat ditemui di Istana, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Jubir Presiden Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto meminta agar para menterinya merapatkan barisan.

Prabowo, kata Prasetyo, selalu menganalogikan Kabinet Merah Putih sebagai tim, sehingga mereka harus merapatkan barisan.

“Oh enggak, itu kan biasa saja, itu umum saja. Sebagai sebuah tim, Bapak Presiden kan selalu menganalogikan Kabinet Merah Putih kita ini sebagai sebuah tim, ya memang kita harus terus merapatkan barisan,” ujar Prasetyo, di Istana, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Prasetyo menuturkan, ketika Prabowo meminta agar merapatkan barisan, itu tidak berarti selalu sedang ada sesuatu.

Baca juga: Istana: Silaturahmi Menteri Prabowo ke Jokowi Jangan Dianggap Matahari Kembar, Tolong Lah…

Dia mengeklaim pesan Prabowo itu hanya untuk menjaga semangat para menterinya.

“Enggak ada kerenggangan,” ucap dia.

Prasetyo menyebut, menteri-menteri Prabowo dalam kondisi solid.

Menurut dia, semua menteri sedang bekerja keras sesuai bidang dan tugasnya masing-masing.

“Dengan dinamika permasalahan di masing-masing, baik kemenko maupun kementerian, sedang bekerja keras menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan,” imbuh Prasetyo.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta kepada para menterinya di Kabinet Merah Putih untuk merapatkan barisan.

Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Menag Sempat Doakan Kesembuhan

Hal tersebut Prabowo sampaikan kepada Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin), melalui sambungan telepon, Minggu (20/4/2025) malam.

Ketika Prabowo menelepon, Cak Imin sedang menggelar acara halal bihalal, di mana sejumlah menteri dan wamen Prabowo hadir.

“Tadi Pak Presiden juga menelepon saya menyampaikan selamat halal bihalal hari ini, dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan,” ujar Cak Imin, di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Syarat Damai, Korban “Bullying” di Surabaya Tuntut Kompensasi Rp 2 M

ilustrasi bullying - Seorang siswi kelas 3 SD di Indramayu, Jawa Barat, berinisial IA, mengalami trauma dan enggan bersekolah setelah diduga mengalami perundungan oleh gurunya, PA. Dugaan perundungan ini dipicu karena IA belum membayar buku Lembar Kerja Siswa (LKS) senilai Rp 120.000.

Lihat Foto

SURABAYA, KOMPAS.com – Korban perundungan siswa SMPN di Surabaya, CW (14), menuntut sejumlah temannya yang diduga merundungnya untuk membayar kompensasi sebesar Rp 2 miliar.

Ia telah melaporkan teman-temannya itu ke polisi. 

Kuasa hukum korban, Johan Widjaja, mengatakan bahwa awalnya ia mendapatkan kabar dari keenam terlapor untuk mengadakan mediasi di Gedung Siola, Jalan Tunjungan, Surabaya.

“Mediasi itu berjalan normal, para terlapor diberi kesempatan untuk berbicara, intinya kurang lebih meminta maaf,” kata Johan ketika dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).

Baca juga: 3 Remaja yang Bully Nenek di Maluku Minta Maaf dan Menangis

Akan tetapi, kata Johan, korban yang juga hadir menyebut bahwa permintaan maaf para terlapor tidak tulus.

Sebab, menurut CW, temannya itu hanya takut karena sudah dilaporkan.

“Korban merespons, katanya dia, minta maafnya (para terlapor) ini cuma pura-pura saja supaya dicabut perkaranya, jadi korban sudah paham. Karena kasusnya sudah dilakukan penyelidikan,” ujarnya.

Akhirnya, korban memutuskan untuk meminta kompensasi berupa uang sebesar Rp 2 miliar kepada para terlapor dengan tujuan mencabut kasus yang dilaporkan pada Jumat (11/11/2024) lalu.

“Korban mau memaafkan, tapi minta kompensasi Rp 2 miliar. Tapi respons orangtua terlapor enggak sanggup, jadi bahasanya mediasi ini tercapai 90 persen,” ucapnya. 

Lebih lanjut, kata Johan, kliennya tersebut tidak menentukan batas tanggal pembayaran kompensasi itu.

Baca juga: 3 Remaja di Pulau Buru Maluku Bully Lansia, Korban Minta Ampun tetapi Ditertawakan

Akan tetapi, pihaknya akan terus melanjutkan kasusnya jika uang belum dibayarkan.

“Harapannya korban, kalau memang tercapai kompensasinya, tapi kalau enggak ya enggak apa. Tapi kata CW, berharapnya diselesaikan sama pengadilan biar jadi pembelajaran,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Johan mengatakan bahwa korban mendapatkan perundungan di awal masuk sekolah. Dia sudah bertemu dengan keenam pelaku.

“Tindakan (bullying) pelaku ini dari 2022 sampai sekarang, 2 tahun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Apa yang Akan Terjadi Setelahnya?

Paus Fransiskus dinyatakan kritis akibat mengalami asma berkepanjangan setelah menderita pneumonia di kedua paru-paru. Bagaimana proses pemilihan dan prosedur upacara pemakaman Paus?

Lihat Foto

KOMPAS.com – Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).

Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun pada pukul 07.35 pagi waktu Vatikan atau pukul 14.35 WIB.

Sebelum meninggal dunia, Paus kelahiran 17 Desember 1936 tersebut sempat didiagnosis menderita pneumonia bilateral pada 18 Februari 2025 lalu.

Ia bahkan sempat dilaporkan berada kondisi kritis pada Sabtu (22/2/2025), saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit selama seminggu.

Beruntung, setelah itu, kondisi Paus Fransiskus membaik dan sempat beberapa kali muncul di hadapan publik. 

Bahkan, sehari sebelum meninggal, Paus Fransiskus sempat muncul di Saint Peter’s Square pada Minggu (20/4/2024) waktu setempat saat Paskah.

Baca juga: Paus Fransiskus dalam Kondisi Kritis, Dokter Beberkan Beberapa Hal Berikut Ini


Apa yang terjadi setelah Paus meninggal?

Paus Fransiskus, yang kehilangan sebagian paru-parunya akibat infeksi pernapasan di masa muda, pada tahun lalu dilaporkan sempat menyetujui untuk dilakukan pemakaman sederhana untuknya.

Meski begitu, sebagaimana dilansir Politic pada Kamis (20/2/2025), Vatikan secara tradisional memiliki rangkaian prosedur yang dijalankan kepada para Paus yang meninggal dunia.

Awalnya, pejabat senior Vatikan bergelar Camerlengo akan bertugas mengonfirmasi kematian sang Paus. Saat ini, posisi tersebut dipegang Kardinal Kevin Farrell kelahiran Irlandia.

Camerlengo akan mengunjungi jenazah Paus di kapel pribadinya dan memanggil nama sang Paus untuk membangunkannya. Saat ini, tindakan tersebut lebih bersifat seremonial sebab dokter akan memastikan kematian Paus secara medis.

Ketika Paus tidak menanggapi panggilan Camerlengo, cincin meterainya yang menjadi segel untuk dokumen resmi Kepausan dirusak atau dihancurkan. Apartemen Kepausan juga akan ditutup. Tindkaan ini menandakan berakhirnya masa pemerintahan sang Paus.

Camerlengo kemudian memberi tahu Dewan Kardinal selaku badan pengurus pejabat gereja senior tentang kematian sang Paus. Kabar tersebut lalu diumumkan ke seluruh dunia dalam pernyataan Vatikan kepada media.

Untuk saat ini, sebagaimana laporan Vatican News, Kardinal Kevin Farrell telah mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pada 07.35 pagi waktu Vatikan.

“Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” ucap Kardinal Farrell.

Baca juga: Paus Fransiskus Didiagnosis Alami Pneumonia di Kedua Paru-parunya

Masa berkabung dan upacara pemakaman Paus

Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus bertemu di Vatikan pada Juni 2017.HO / OSSERVATORE ROMANO / AFP Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus bertemu di Vatikan pada Juni 2017.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Setelah Jan Hwa Diana, Mantan Karyawan Juga Laporkan Staf HRD Veronika ke Polda Jatim

Mantan karyawan, Jan Hwa Diana bernama Dimas ditemani kuasa hukum, melaporkan HRD (Human Research Development) UD Sentosa Seal atas nama Veronika ke Polda Jatim, Senin (21/4/2025)

Lihat Foto

SURABAYA, KOMPAS.com – Mantan karyawan, Jan Hwa Diana bernama Dimas melaporkan staf HRD (Human Research Development) UD Sentosa Seal atas nama Veronika ke Polda Jatim.

Veronika merupakan HRD di UD Sentosa Seal sekaligus diduga keponakan dari Diana. Ia merupakan pihak yang menerima ijazah dan SKCK para karyawan.

“Kita melaporkan Vero dan kawan-kawan. Karena yang menerima ijazah dan SKCK itu adalah si Vero dan kawan-kawan,” kata kuasa hukum Dimas, Haji Ettar ke Polda Jatim, Senin (21/4/2025).

Baca juga: Khofifah: Jan Hwa Diana Sebut HRD Sudah Resign, Artinya Posisi Ijazah Pekerja Tak Diketahui Keberadaannya

Ettar mengatakan, pihaknya tidak hanya melaporkan Vero, tetapi juga pegawai Diana yang lain.

Namun, Ettar tidak menyebutkan jumlah dan jabatan yang terlapor.

“Kita tidak menyebut satu dua orang, kita laporkan Vero dan kawan-kawan. Bisa dua, lima, sepuluh, berapapun,” ujarnya.

Sebab, barang bukti yang dibawa adalah surat tanda terima penyerahan ijazah dan SKCK.

Surat tersebut, ditandatangani oleh Vero dan pegawai lain, salah satunya bernama Andi.

“Yang kita bawa bukti tanda terima dan copy ijazah. Tanda terima itu ditandatangani Vero, di bawahnya ada namanya Andi,” terangnya.

Baca juga: Khofifah: Proses Hukum Penahanan Ijazah Tetap Lanjut Meski Ada Penerbitan Ulang Ijazah

Lebih lanjut, Ettar mengatakan bahwa lapor ke SPKT Polda Jatim bukan karena berkaitan dengan sidak Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Kamis (17/4/2025) lalu.

“Laporan ini berdasarkan bukan itu saja. Jauh-jauh sebelum Wamenaker datang, sudah mengawal kita sudah lihat. Kita sudah menyikapi dari Pak Walikota, Wawali sampai Wamen,” jelasnya.

Veronika disangkakan Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengatur tentang tindak pidana penggelapan.

Ettar bilang, ia hanya menjadi kuasa hukum mantan karyawan atas nama Dimas. Bukan dari 31 korban yang sebelumnya juga melapor ke Polrestabes Surabaya.

“Kami sementara mewakili satu klien. Kalaupun nanti yang lain-lain kita umumkan lagi nanti,” pungkasnya.

Baca juga: Perusahaan Milik Diana yang Tahan Ijazah Diduga Tak Miliki Tanda Daftar Gudang

Sebelumnya, nama Veronika mencuat ke publik saat Wamen Noel melalukan sidak ke gudang UD Sentosa Seal.

Noel juga menanyakan masalah identitas karyawan dan penahanan ijazah kepada salah satu staf.

Staf tersebut mengatakan bahwa Veronika adalah admin yang menahan ijazah karyawan. Namun, Diana mengaku bahwa Veronika telah resign.

Tak disangka, stafnya yang lain justru bilang kepada Noel bahwa Veronika sedang berada di dalam kantor. Saar ditemui, dia berdalih hanya mampir untuk bermain.

“Ini kantor, tempat kerja bukan tempat bermain. Jadi banyak hal-hal janggal jadi nanti kita serahkan ke aparat penegak hukum,” kata Noel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Kabel Putus, Kereta Gantung Jatuh di Italia Tewaskan 4 Orang

Ilustrasi kereta gantung.

Lihat Foto

NAPLES, KOMPAS.com – Sebuah kereta gantung yang mengangkut wisatawan dari kota Castellammare di Stabia menuju Gunung Faito, Italia selatan, mengalami kecelakaan pada Kamis (17/4/2025). Insiden ini menewaskan empat orang dan melukai satu lainnya.

Kecelakaan terjadi setelah kabel pada jalur kereta gantung tersebut putus, menyebabkan salah satu unit kereta terjun bebas ke darat, sekitar tiga kilometer dari pusat kota.

“Empat jasad korban ditemukan, sedangkan orang kelima yang terluka diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit,” ujar petugas pemadam kebakaran seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Tangis Pecah Usai 8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan

Lokasi sulit dijangkau, kabut hambat evakuasi

Lebih dari 50 petugas pemadam kebakaran dikerahkan dalam operasi penyelamatan. Proses evakuasi berlangsung penuh tantangan karena lokasi kejadian yang sulit diakses dan tertutup kabut tebal.

Satu unit kereta ditemukan dalam kondisi hancur di tanah keras, sedangkan unit lainnya terjebak di atas jurang di kawasan pegunungan. Tim penyelamat menyatakan bahwa tidak ada korban lain yang masih dicari.

Kereta gantung ini baru kembali beroperasi 10 hari sebelumnya, usai menjalani inspeksi dan memenuhi standar keselamatan. Tragedi ini pun mengejutkan pihak pengelola.

“Apa yang terjadi hari ini adalah tragedi tak terbayangkan dan tak terduga,” kata Umberto de Gregorio, kepala perusahaan pengelola kereta gantung tersebut.

Jaksa penuntut Italia telah membuka penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Fokus penyelidikan tertuju pada kerusakan kabel yang memicu insiden mematikan ini.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Gantung India, 2 Jatuh hingga Tewas, Lainnya Tergantung hingga 2 Hari

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang sedang dalam perjalanan ke Washington menyampaikan duka mendalam kepada keluarga para korban, sebagaimana disampaikan lewat pernyataan resmi dari kantornya.

Kereta gantung yang menghubungkan Castellammare di Stabia dengan Gunung Faito telah beroperasi sejak 1952.


Meski pernah mengalami kecelakaan serupa pada 1960 yang menewaskan empat orang, peristiwa ini tetap mengguncang publik.

Sebelumnya, Italia juga mencatat tragedi besar serupa pada Mei 2021, saat kereta gantung di Pegunungan Alpen jatuh dan menewaskan 14 orang.

Baca juga: Kereta Gantung Mati di Tengah Jalan saat Malam Tahun Baru, 21 Orang Terjebak 12 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Dandim Depok Beberkan Alasan Pakai Seragam dan Mobil Dinas saat Temui Mahasiswa UI

Anggota TNI datangi kampus UI, 16 April 2025. (Dok Instagram @pantauaparat)

Lihat Foto

DEPOK, KOMPAS.com – Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto mengatakan, dirinya memakai pakaian dan mobil dinas saat mendatangi kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, sebagai bentuk keterbukaan.

Penjelasan itu dia sampaikan melalui akun Instagram @kodim0508_depok di kolom komentar sebuah konten yang diunggah akun Instagram @Pantauaparat.

Kompas.com telah meminta izin Iman untuk mengutip komentar tersebut.

“Berpakaian dinas dengan identitas yang jelas, menggunakan mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan bahwa saya datang dengan sikap yang sangat terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain, selain silaturahmi,” ujar Iman dalam komentarnya, dikutip Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).

Baca juga: Klarifikasi Dandim Depok Soal Kunjungan ke UI: Datang karena Diundang Mahasiswa

Ia mengaku, tidak ada intimidasi yang dilakukannya selama berada di sana.

Bahkan, kedatangannya ke kampus UI karena diundang oleh seorang mahasiswa UI berinisial F dan pejabat pengamanan kampus berinisial AR.

“Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa,” kata dia.

Peristiwa itu bermula saat Iman mendapatkan undangan dari AR dan F untuk bertemu di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa), Kampus UI, Rabu (16/4/2025), pukul 21.00 WIB. Undangan tersebut ia terima satu jam sebelumnya.

Sesampainya di sana, Iman langsung mengabari F bahwa dirinya sudah sampai di lokasi mereka janjian bertemu.

Setelah itu, Iman dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana, ia berbincang santai dengan lima mahasiswa UI hingga dini hari.

Baca juga: Datangi Kampus UI, Dandim Depok Bantah Intervensi Mahasiswa

Suasana keakraban itu terus berlanjut hingga pertemuan mereka selesai. Saat pulang pun, Iman diantar para mahasiswa itu ke parkiran mobil.

“Bersalaman dan berpamitan dengan baik, mengucapkan salam yang dijawab juga penuh keramahan dan persaudaraan,” kata dia.

Namun, Iman mengaku terkejut ketika mengetahui keesokan harinya ada unggahan di media sosial Instagram yang menyudutkan kunjungannya.

Dalam unggahan tersebut, tercantum sejumlah foto dirinya saat bersalaman disertai narasi yang menyebut kehadirannya sebagai bentuk intimidasi dan intervensi terhadap kebebasan akademik.

Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.

Baca juga: Kronologi Dokter PPDS UI Lecehkan Mahasiswi, Rekam Korban Saat Mandi

“Terkait hal tersebut, pihak Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com.

Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak BEM UI, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut.

Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET