
JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Limbad akhirnya mengklarifikasi mengenai kabar dirinya sempat ditahan di imigrasi Arab Saudi.
Pihak Limbad mengatakan, kejadian ini memang benar terjadi pada 2017, saat Limbad hendak menjalani ibadah umrah yang ketiga kali.
Limbad dicurigai lantaran penampilannya disebut tak biasa kala itu.
“Umrah sudah empat kali, umrah yang ketiga memang betul ditahan di imigrasi di Bandara Abdul Aziz. Hanya awalnya melihat kedatangan Master aneh karena pakai gelang-gelang dan rambut gimbal,” kata pihak Limbad melalui pesan singkat, baru-baru ini.
Baca juga: Duduk Perkara Kabar Limbad Pernah Ditahan Imigrasi Arab Saudi
“Akhirnya disuruh masuk ruangan dan jemaah yang lain disuruh lanjut,” tambahnya.
Limbad kemudian ditahan di ruangan imigrasi dan mendapat banyak pertanyaan.
“Di ruangan khusus imigrasi, banyak ditanya-tanya nama asli, tinggal di mana, pekerjaan atau profesi. Semua dijawab sama muthawif-nya dan lain-lain,” tutur pihak Limbad.
Setelah mendapat pertanyaan, Limbad yang masih dicurigai langsung diperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Baca juga: Penjelasan Pihak Limbad soal Ditahan Imigrasi Arab Saudi
“Dari pihak imigrasi tidak percaya begitu saja karena dari penampilan sangat aneh, dibilang dajjal, setan, iblis, dan penganut satanik, dan lain-lain. Singkat cerita, Master diperdengarkan dari pihak imigrasi ayat-ayat suci Al-Qur’an selama 30 juz sampai Master ketiduran,” tuturnya lagi.
Pihak imigrasi merasa keheranan karena Limbad menikmati saat diperdengarkan ayat suci Al-Qur’an.
“Karena keasyikan mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, pihak imigrasi berharap Master akan kepanasan atau kesurupan. Tapi nyatanya Master asyik dan menikmatinya,” ucap pihak Limbad.
Baca juga: Kemenlu Tepis Kabar Limbad Ditahan Imigrasi Arab Saudi
“Setelah lama mendengarkan ayat-ayat suci, pihak imigrasi bingung kok enggak kenapa-kenapa. Padahal sudah dijelaskan dari awal kalau Master seorang muslim dan berbagai cara untuk meyakinkan pihak imigrasi,” tambahnya.
Pihak imigrasi akhirnya memercayai bahwa Limbad beragama Islam setelah ia membaca Al-Qur’an.
“Master disuruh baca Al-Qur’an secara acak oleh pihak imigrasi untuk membuktikan bahwa Master benar-benar muslim. Master dengan senang hati membaca Qur’an secara acak, QS. Ar-Rum sampai selesai dan akhirnya dibebaskan oleh pihak imigrasi dan berpelukan haru,” tuturnya lagi.
“Akhirnya lanjut untuk beribadah di Madinah dan Mekkah dan mendapat pengawalan khusus,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.