KUBET – Hidup Sederhana, Kekayaan Bersih Paus Fransiskus Saat Wafat Setara Rp 2,2 Juta

Paus Fransiskus.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Pemimpin Gereja Katolik Roma sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, meninggal dunia pada Senin Paskah (21/4/2025).

Selama hidupnya, Bapa Suci dikenal sebagai pemimpin yang sederhana serta menolak gaya hidup bermewah-mewah.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (21/4/2025), kehidupan sederhananya dibuktikan melalui keputusannya untuk tidak menempati apartemen mewah di Istana Apostolik setelah terpilih menjadi Paus pada tahun 2013.

Sementara itu, dia memilih untuk menempati kamar sederhana di Casa Santa Marta, yaitu sebuah rumah tamu di dalam kompleks Vatikan.

Rumah tersebut juga merupakan tempat persemayaman jenazah Paus sebelum dipindahkan ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

Seiring dengan berita kematiannya pada usia 88 tahun tersebut, total kekayaan bersih pribadi Paus Fransiskus pun turut terungkap.

Lantas, berapa kekayaan pribadi Paus Fransiskus ketika wafat?

Baca juga: Biaya Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Disebut Paling Murah dari Pendahulunya

Paus Fransiskus sumbangkan gaji tahunannya

Dilansir dari laman Hello, Rabu (23/4/2025), Paus Fransiskus disebut memiliki kekayaan bersih pribadi sebanyak 16 juta poundsterling (setara dengan Rp 306 miliar).

Total harta tersebut merupakan akumulasi dari aset rumah, mobil, hingga pakaian Paus.

Di samping itu, Paus Fransiskus sebenarnya memperoleh gaji tahunan sebesar 384.000 poundsterling (setara Rp 7,3 miliar).

Namun, dirinya tidak mengambil upah tersebut dan memilih menyumbangkan gajinya untuk dana terpisah dan perwalian.

Walaupun begitu, dilansir dari Real Estate AU, Kamis (24/4/2025), Vatikan tetap membiaya kebutuhan dasar Paus, meliputi biaya hidup, pakaian, makanan, dan perjalanan.

Total kekayaan Paus Fransiskus saat wafat setara Rp 2,2 juta

Namun, total kekayaan Paus Fransiskus sebenarnya masih menjadi perdebatan.

Sebab, beberapa sumber mengatakan bahwa Paus hanya meninggalkan kekayaan kurang dari 100 poundsterling (setara dengan Rp 2,2 juta).

Sebagai informasi tambahan, dilansir dari Time, Rabu (26/4/2025), total kekayaan bersih negara Vatikan berada pada kisaran 10 hingga 15 miliar dollar (skitar Rp 167 triliun – Rp 251 triliun).

Baca juga: Kenang Paus Fransiskus, Menlu Vatikan Rasakan Kekosongan Besar

Paus Fransiskus memilih gaya hidup sederhana disebutkan karena ia menganut ordo Jesuit, yang memiliki sumpah untuk melayani Kristus dengan lebih baik.

Dengan begitu, dirinya menolak segala bentuk uang dari Gereja Katolik.

Paus Fransiskus pun menolak cincin emas tradisional yang dikenakan Paus sebelumnya dan menggantinya dengan cincin berlapis emas yang lebih murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Kriteria Siswa yang Masuk Barak Militer, Dedi Mulyadi: Tukang Tawuran, Pemabuk, Pemain “Mobile Legend”

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membeberkan kriteria siswa nakal yang akan menjalani pendidikan militer di barak.

“Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Yang kalau malam kemudian bangunnya mau sore,” ujar Dedi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Selain itu, Dedi menjelaskan, anak-anak nakal yang akan masuk ke barak adalah mereka yang suka melawan orang tua dan melakukan pengancaman.

Kemudian, anak-anak itu juga kerap membuat ribut di sekolahnya masing-masing.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ngotot Larang Wisuda: Saya Tak Akan Dengar Siapa Pun

“Bolos terus. Dari rumah berangkat ke sekolah. Ke sekolah enggak nyampe,” ucapnya.

“Kan kita semua dulu pernah gitu ya?” imbuh Dedi sambil tertawa.

Rencana pembinaan siswa di barak militer ini muncul setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab.

Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.

“Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap,” ujar Dedi, dilansir dari Antara, Senin.

Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama 6 bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.

 

Baca juga: Disebut Gubernur Konten, Dedi Mulyadi: Viral Terus, Belanja Iklan dari Rp 50 M Jadi Rp 3 M Saja

“Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” kata Dedi.

Program ini akan dibiayai lewat kerja sama antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Pilih Pinjol demi Obati Ibu, Santi: Daripada Sakit Hati Pinjam Saudara

 ilustrasi pinjol

Lihat Foto

DEPOK, KOMPAS.com – Merebaknya aplikasi pinjaman online (pinjol) telah menjadi pilihan yang menggugah bagi banyak orang yang membutuhkan dana darurat dalam waktu cepat.

Namun, pilihan yang “menarik” ini justru menjerat beberapa individu, salah satunya adalah Santi (26), seorang karyawan swasta yang terjebak dalam dua aplikasi pinjol.

Santi mulai menjajal dunia pinjol pada awal 2025, saat seorang sales menawarkan pinjaman dengan limit yang menggiurkan.

Baca juga: Cerita Sarah Terjerat Pinjol demi Bayarkan Tagihan Orangtua

“Awal Januari itu memang butuh karena kepepet kebutuhan keluarga. Awalnya cuma pinjam Rp 3 juta,” ungkap Santi kepada Kompas.com pada Selasa (29/4/2025).

Sebagai anak bungsu dengan tanggung jawab membiayai pengobatan orangtuanya yang sakit stroke, godaan pinjaman cepat sulit untuk diabaikan.

Dengan gaji bulanan sekitar Rp 5.500.000, Santi merasa cicilan pinjaman tiga juta rupiah selama enam bulan tidak akan menjadi masalah.

Namun, keadaan ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik membuat Santi terjebak dalam lubang utang.

Tabungan yang pernah ada kini telah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara ibunya membutuhkan perawatan yang intensif.

Baca juga: 1.081 Orang Terjerat Pinjol dalam 3 Bulan, Mayoritas Perempuan

Dalam keadaan terjepit, Santi kembali tergoda untuk meminjam dari aplikasi pinjol lainnya yang menawarkan syarat administrasi yang lebih ringan.

“Ibu saya sakit, saya butuh uang (lebih) banyak, jadi saya pinjam lagi Rp 4 juta di aplikasi pinjol lainnya,” jelasnya.

Dalam pandangan Santi, pinjol menawarkan solusi cepat untuk krisis yang dihadapinya, seolah memberikan bantuan darurat bagi hidupnya dan keluarganya.

Bagi Santi, 

“Enggak mau nyusahin orang dan jumlahnya juga gede. Saya enggak suka ditolak-tolak begitu kalau lagi minta tolong. Daripada sakit hati,” tambahnya.

Dia juga merasa khawatir kemungkinan memecah hubungan dengan teman atau kerabat apabila meminjam uang dari mereka.

Baca juga: Aduan Pinjol dan Investasi Ilegal Capai 16.231 Kasus pada 2024, Mayoritas Pengadu Perempuan

Meski demikian, Santi mengakui bahwa penyesalan kini membayangi hidupnya.

Ia merasa terjebak dan hanya mencari cara untuk menutupi lubang-lubang pinjaman yang telah digali.

Ketakutan akan kedatangan debt collector menjadi pikiran yang terus menghantuinya.

“Nanti kalau pinjol saya sudah lunas, mau saya non-aktifkan semua aplikasinya,” tutupnya dengan nada harap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Profil Kardinal Suharyo, Wakili Indonesia dalam Konklaf Pemilihan Paus

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, saat jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025) malam.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Dalam pemilihan paus yang dinamakan Konklaf, Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo akan mewakili Indonesia. 

Sepeninggal Paus Fransiskus pada pekan lalu, Vatikan akan menggelar Konklaf pada Selasa (6/5/2024) mendatang. 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Konklaf, Metode Gereja Katolik Memilih Paus Baru

Melansir dari Kompas.com, Kamis (24/4/2025), Suharyo akan berangkat ke Vatikan untuk menghadiri prosesi pemilihan Paus tersebut pada Minggu (4/5/2025). 

Ketika ditanya soal persiapan, kardinal berusia 74 tahun itu mengaku tidak mempersiapkan apa pun. Namun, ia sudah terbayang bagaimana nanti ketika Konklaf berlangsung. 

“Saya kira-kira sudah bisa membayangkan siapa nanti yang akan banyak berbicara. Siapa nanti yang akan banyak mengemukakan gagasan-gagasan sehingga dapat memperkaya para kardinal yang ikut di dalam Konklaf untuk menentukan pilihannya,” kata Kardinal Suharyo.

“Tapi, kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan terpilih. Tidak pernah tahu,” lanjutnya.

Menjelang keberangkatannya ke Vatikan, banyak pertanyaan apakah sang Kardinal merupakan salah satu kandidat kuat dalam Konklaf mencari pengganti Paus Fransiskus.

Sebagai informasi, sudah 20 tahun lebih Kardinal Suharyo mengukuhkan pengabdiannya pada Gereja Katolik di Indonesia. Berikut ini profil lengkap perwakilan Indonesia dalam Konklaf pekan depan. 

Perjalanan Kardinal Suharyo sebagai pemuka agama Katolik

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (1/9/2019), Suharyo merupakan kelahiran Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950. 

Pada awalnya, Suharyo tidak ingin menjadi pastor dan bercita-cita menjadi seorang polisi.

Berdasarkan Harian Kompas, 3 Februari 2016, keinginan Suharyo kecil berubah setelah bertemu seorang pastor.

Ketika ditanya apakah ingin menjadi pastor atau tidak, ia menjawab “iya” kepada pastor yang ditemuinya. 

Suharyo pun mengawali pendidikannya sebagai pastor dengan masuk Semniari Menengah Mertoyudan di Magelang, Jawa Tengah, pada 1961. 

Di keluarganya, Suharyo bukan satu-satunya yang menempuh jalan ini.

Sudah ada kakaknya, almarhum RP Suitbertus Ari Sunardi OCSO, yang lebih dulu masuk seminari dan akhirnya menjadi pastor pertapa di Pertapaan Trappist, Rawaseneng, Jawa Tengah. 


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

Ilustrasi terumbu karang.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Para ilmuwan memperingatkan, terumbu karang di seluruh dunia sedang mengalami kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pemutihan karang global terparah yang pernah ada.

Peristiwa ini telah merusak lebih dari 80 persen dari seluruh terumbu karang di Bumi.

Data terbaru dari Coral Reef Watch menunjukkan bahwa terumbu karang di setidaknya 82 negara dan wilayah telah terpapar panas yang cukup untuk membuat karang menjadi putih sejak peristiwa global ini dimulai pada Januari 2023.

Mengutip Guardian, Sabtu (26/4/2025), terumbu karang dikenal sebagai hutan hujan laut karena konsentrasi keanekaragaman hayati mereka yang tinggi, yang mendukung sekitar sepertiga dari seluruh spesies laut dan satu miliar orang.

Namun suhu air laut yang luar biasa panas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah meluas dengan cepat di berbagai samudra mulai dari Pasifik, Atlantik, dan Hindia, layaknya api yang berkobar di daratan.

Baca juga: Cerita Terumbu Karang yang Mati Suri 3.000 Tahun dan Pulih Kembali

Panas ekstrem ini telah menyebabkan kerusakan parah dan kematian massal pada populasi karang di seluruh dunia.

Peristiwa pemutihan karang global keempat yang sedang terjadi saat ini jauh lebih parah dibandingkan peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Sebanyak 84 persen terumbu karang di dunia telah mengalami panas yang cukup untuk menyebabkan pemutihan.

Sebagai perbandingan, pada peristiwa pemutihan ketiga yang terjadi antara tahun 2014 dan 2017, persentasenya adalah 68 persen.

Lalu, terumbu karang yang terdampak pada peristiwa tahun 2010 sebanyak 37 persen sedangkan pada peristiwa pertama yang tercatat pada tahun 1998 hanya 21 persen.

Ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan dan cakupan pemutihan karang global semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Bahkan terumbu karang yang dianggap oleh para ilmuwan sebagai tempat berlindung dari meningkatnya tingkat panas laut juga telah memutih.

“Fakta bahwa begitu banyak area terumbu karang yang terdampak, termasuk tempat-tempat yang dianggap sebagai ‘perlindungan termal’ seperti Raja Ampat dan Teluk Eilat, menunjukkan bahwa pemanasan laut telah mencapai tingkat di mana tidak ada lagi tempat aman dari pemutihan karang dan dampaknya,” kata Dr. Derek Manzello, direktur Coral Reef Watch.

Melansir Science Alert, pemutihan karang adalah kondisi ketika karang kehilangan alga yang hidup di dalam jaringannya.

Alga ini sangat penting bagi karang karena memberikan warna cerah pada karang dan juga menghasilkan makanan serta nutrisi yang dibutuhkan karang untuk bertahan hidup.

Baca juga: Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa, Wamensesneg: Kita Tunggu Saja

Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI Juri Ardiantoro di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/4/2025).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI Juri Ardiantoro menilai belum ada pembahasan dan keputusan soal usulan Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, menjadi daerah istimewa.

Juri meminta semua pihak menunggu hasil keputusan resmi.

“Tapi sepanjang belum ada pembahasan dan belum ada keputusan, ya kita tunggu saja,” kata Juri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/4/2025).

Baca juga: Respons Istana, Mendagri, dan DPR soal Usul Daerah Istimewa Surakarta

Juri mengaku belum mengetahui soal alasan dan pertimbangan orang yang mengusulkan Solo menjadi daerah istimewa.

Menurut Juri, usulan soal pemekaran daerah ada banyak, bukan hanya dari Kota Solo.

Akan tetapi, semua usulan itu tentu akan ditampung dan dikaji oleh pemangku kebijakan terkait, termasuk Komisi II DPR RI.

“Ya, kan usulan macem-macem. Banyak sekali usulan, usulan pemekaran, usulan peningkatan status satu daerah. Semua ditampung di Komisi II,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima mengungkapkan, ada usul untuk memekarkan wilayah Solo dari Provinsi Jawa Tengah dan dijadikan provinsi baru bernama Daerah Istimewa Surakarta.

Aria Bima mengatakan, wacana itu muncul karena Solo adalah wilayah yang memiliki sejarah khusus dalam hal perlawanan melawan penjajah pada masa lalu serta keunikan adat dan budayanya.

“Seperti daerah saya yang Solo, minta pemekaran dari Jawa Tengah dan diminta dibikin daerah istimewa Surakarta, karena secara historis mempunyai suatu kekhususan di dalam proses melakukan perlawanan terhadap zaman penjajahan dulu dan mempunyai kekhasan sebagai daerah yang mempunyai kekhususan dan kebudayaan,” kata Aria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Aria menilai, wacana membentuk daerah keistimewaan sah-sah saja, tetapi harus ada kajian mendalam sebelum menentukan sebuah daerah sebagai daerah istimewa.

Sebab, status daerah istimewa dapat memunculkan kecemburuan dari daerah-daerah lainnya.

Baca juga: Mendagri Bakal Kaji Soal Surakarta jadi Daerah Istimewa, jika Ada Usulan

Aria pun menyebutkan bahwa Komisi II DPR belum tertarik membahas wacana Solo menjadi daerah istimewa baru karena dianggap tidak urgen.

Akan tetapi, politikus PDI-P ini mendorong agar moratorium pemekaran wilayah dapat dicabut menyusul banyaknya permintaan pembentukan daerah otonom baru.

“Komisi II tidak terlalu tertarik untuk membahas daerah istimewa ini, menjadi sesuatu hal yang penting dan urgent. Tapi soal moratorium, ada satu yang kita harapkan bisa kita lakukan, kita buka kembali, dan pengusulannya harus lebih ketat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Kisah Talita, Kemarin Kecelakaan, Besoknya Ikut UTBK dengan Kursi Roda

Talia Auliya Putri (18) mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggunakan kursi roda, Sabtu (26/4/2025).

Lihat Foto

PURWOKERTO, KOMPAS.com – Talia Auliya Putri (18) terpaksa harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggunakan kursi roda, Sabtu (26/4/2025).

Pasalnya, sehari sebelumnya, peserta asal Duluhwaluh, Kabupaten Banyumas ini, baru saja mengalami insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dirinya luka-luka.

Atas kondisi itu, Panitia Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Unsoed menyediakan tempat khusus bagi Talia untuk mengikuti UTBK, yaitu di lantai satu Gedung Laboratorium Riset.

Baca juga: Cerita Ade, Libur Jualan di Kantin BNN untuk Anak Ikut UTBK Kali Kedua

Talia menceritakan, ia mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor di daerah Grendeng, Purwokerto.

“Kecelakaan tunggal waktu orang-orang Jumatan. Kampas remnya habis, remnya jadi gancet, terus saya jatuh,” tutur Talia sebelum mengikuti UTBK.

Baca juga: Pantang Menyerah, Peserta UTBK di Jember Ikuti Ujian dengan Kursi Roda Usai Kecelakaan

Usai insiden itu, Talia langsung menghubungi tempatnya les karena khawatir tidak bisa mengikuti UTBK karena mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya.

“Terus dibantu untuk prosedur keringanan, jadinya saya dipindah (ujiannya) ke lantai satu,” kata Talia yang datang ke tempat tes dengan ayahnya.

Talia mengaku, luka-luka pada bagian kakinya masih terasa sakit. Seluruh badan juga terasa sakit saat bangun tidur.

Namun, kondisi itu tak menyurutkan siswi SMA Negeri 1 Sokaraja ini untuk mengikuti UTBK karena orangtuanya sangat berharap ia dapat menempuh pendidikan tinggi.

Pilihan pertama Talia yaitu Jurusan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), kedua Manajemen Unsoed, dan ketiga Perbankan Syariah Politeknik Negeri Semarang (Polines).

“Insya Allah sudah siap. Kalau memang di sini saya mengalami banyak cobaan, semoga rejekinya bagus. Saya tetap semangat karena ada harapan orang tua supaya bisa sampai pendidikan tinggi,” ucap Talia.

Talia juga sangat mengapresiasi panitia UTBK Unsoed karena telah menyediakan tempat khusus di lantai satu sehingga tidak perlu naik ke lantai tiga yang menjadi lokasi ujian.

Selama mengikuti ujian, Talia juga didampingi pengawas khusus dan seorang dokter.

“Unsoed benar-benar perhatian, sebenarnya enggak kepingin mengalami kayak gini,” kata Talia.

Sementara itu, Koordinator TIK Pusat UTBK-351 Unsoed, Eko Sumanto, panitia pihaknya memberikan fasilitas yang terbaik agar yang bersangkutan dapat mengikuti ujian dengan nyaman.

“Pada prinsipnya Unsoed selalu mengantisipasi hal-hal seperti ini. Kami selalu memberikan fasilitas terbaik untuk peserta yang hadir di UTBK ini,” kata Eko.

Eko mengatakan, menyiapkan fasilitas khusus kepada Talia setelah menerima informasi dari orangtuanya bahwa anaknya mengalami kecelakaan.

“Orangtuanya telepon H-1 bahwa yang bersangkutan mengalami kecelakaan sehingga tidak bisa memberikan akses ke tangga. Jadi secara kilat kami siapkan ruang khusus di lantai satu agar lebih gampang,” jelas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Kabel Sinyal PT KAI Dicuri, Apa Bahayanya bagi Perjalanan Kereta Api?

Petugas PT KAI Sumut saat menangkap pencuri kabel sinyal dan telekomunikasi di perlintasan KM 0+400 Jalan layang, Stasiun Medan-Stasiun Pulu Brayan, Kota Medan, Sabtu (26/4/2025).

Lihat Foto

MEDAN, KOMPAS.com – Seorang pria berinisial MIS (23) nekat mencuri kabel sinyal dan telekomunikasi di perlintasan KM 0+400 Jalan Layang, Stasiun Medan-Stasiun Pulu Brayan, Kota Medan, pada Sabtu (26/4/2025).

Manajer Humas KAI Divisi Regional I Sumatera Utara, M As’ad Habibuddin, mengatakan bahwa MIS ditangkap siang hari.

Mulanya, Satpam Railink KAI Sumut tengah berpatroli di lokasi kejadian.

Baca juga: Viral Kapolsek Palmatak Riau Diduga Beking Pencurian, Kapolres-Kapolda Selidiki

“Mereka lalu menemukan seorang pelaku (MIS) berada di dalam gorong-gorong sedang memutus dan mencuri kabel sintel di KM 0+400. Kemudian, Satpam Railink langsung mengamankan pelaku tersebut dan melaporkan kejadian ke Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) KAI Divre I Sumut,” ujar As’ad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/4/2025).

Bahaya bagi keselamatan penumpang kereta

Kata As’ad, aksi tersebut menyebabkan kerugian material bagi KAI Divre I Sumut sekitar Rp 3 juta.

Namun, menurutnya, tindakan MIS dapat menimbulkan potensi bahaya yang lebih besar lagi bagi operasional kereta api.

“Kejahatan terhadap aset negara seperti ini sangat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api. Kabel sinyal dan telekomunikasi memiliki peran krusial dalam memastikan keselamatan dan kelancaran operasional kereta api,” ujar As’ad.

Lebih lanjut, kata As’ad, dari tangan MIS, polisi menemukan sejumlah barang bukti, yakni berupa kabel sintel, satu buah parang, dan tiga buah pisau cutter.

Kini, MIS telah diserahkan ke polisi untuk proses hukum lebih lanjut.

As’ad kemudian menegaskan pentingnya menjaga keamanan aset negara dan memastikan keselamatan perjalanan kereta api.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Bocah SMP di Blitar Terlibat Kasus Pencurian Motor

As’ad pun berharap masyarakat juga dapat memberikan informasi jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar jalur kereta api.

“Kami mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan aset perkeretaapian demi keselamatan dan kenyamanan bersama. Kerja sama ini sangat penting untuk mendukung operasional kereta api yang andal dan selamat,” tutup As’ad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Stok Beras RI Tembus 3,18 Juta Ton, Tertinggi dalam 23 Tahun

ilustrasi beras.

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,18 juta ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37.000 Penyuluh Pertanian secara daring dan luring di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

“Capaian kita saat ini, khususnya stok, itu 3.180.000 ton per hari ini. Itu tertinggi selama 23 tahun, bahkan bisa jadi itu selama (Indonesia) merdeka,” kata Mentan Amran dikutip dari Antara. 

Menurut Mentan Amran, jumlah tersebut saat ini berada di Perum Bulog. Jumlah tersebut tercapai berkat kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan pertanian nasional.

Baca juga: Stok Beras Capai 2,5 Juta Ton, Bulog: Gudang di Beberapa Daerah Sudah Penuh

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam konpers di Kementan, Jakarta Selatan, Kamis 17 April 2025.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA Mentan Andi Amran Sulaiman dalam konpers di Kementan, Jakarta Selatan, Kamis 17 April 2025.

Untuk itu, Mentan Amran pun mengapresiasi para kepala dinas, penyuluh pertanian lapangan (PPL), jajaran TNI-Polri, hingga BUMN seperti Bulog dan Pupuk Indonesia atas dukungan mewujudkan capaian stok beras nasional. 

Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) mengutip data Badan Pusat Stastistik (BPS) juga memperlihatkan naiknya produksi beras nasional antara 50 persen hingga 62 persen pada periode Januari-April 2025. 

Menurut Mentan, naiknya produksi beras itu disebut tidak terlepas dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengeluarkan Inpres dan Perpres untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian nasional.

Antara lain, memperbesar alokasi pupuk, menyederhanakan regulasi, serta mempercepat distribusi sarana produksi. 

Baca juga: Wamentan Sebut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Ikut Tingkatkan Produksi Beras

Mentan menyebut, capaian tersebut menjadi kebanggaan karena Indonesia justru surplus beras saat beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Jepang mengalami kesulitan pangan dan lonjakan harga.

“Di saat ini kita surplus (beras), di saat negara sahabat, negara tetangga Malaysia, Filipina dan Jepang kesulitan pangan. Itu kebanggaan kita,” kata Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Setelah Pemakaman Paus Fransiskus, Konklaf Menjadi Fokus Dunia

Ilustrasi tradisi Konklaf adalah pemilihan Paus baru.

Lihat Foto

VATICAN CITY, KOMPAS.com – Pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) menarik perhatian dunia. Kini, fokus bergeser ke konklaf, pertemuan rahasia para kardinal untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

Sebelumnya, sekitar 400.000 orang, termasuk pemimpin dunia dan anggota kerajaan, hadir di Vatikan dan Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Fransiskus, Paus asal Argentina yang dikenal sebagai sosok reformis dan pembela kaum marginal.

Fransiskus wafat pada Senin (21/4/2025) dalam usia 88 tahun. Banyak umat yang tidak hanya berduka, tetapi juga khawatir mengenai masa depan Gereja setelah kepergiannya.

Baca juga: Pemakaman Paus Fransiskus Selesai, Jenazah Berada di Gereja Favoritnya

“Ia akhirnya mengubah Gereja menjadi sesuatu yang lebih normal, lebih manusiawi,” ujar Romina Cacciatore (48), seorang penerjemah asal Argentina yang tinggal di Italia. “Saya khawatir tentang apa yang akan terjadi,” tambahnya sebagaimana diberitakan AFP pada Minggu (27/4/2025).

Jadwal konklaf

Pada Senin (28/4/2025) pukul 09.00 waktu Vatikan, para kardinal dijadwalkan mengadakan pertemuan umum kelima sejak wafatnya Paus. Dalam pertemuan ini, mereka diperkirakan akan menentukan tanggal dimulainya konklaf.

Konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina yang terkenal dengan lukisan fresko. Tradisi ini telah menjadi sorotan dunia selama berabad-abad, dengan para kardinal-elektor memberikan empat suara per hari hingga terpilih satu kandidat dengan mayoritas dua pertiga suara.

Hasilnya akan diumumkan melalui asap putih yang mengepul dari cerobong.

Kardinal Jean-Claude Hollerich dari Luksemburg memperkirakan konklaf akan dimulai pada 5 atau 6 Mei 2025, setelah masa berkabung selama sembilan hari yang berakhir pada 4 Mei.

Sementara itu, Kardinal Reinhard Marx dari Jerman menyebutkan konklaf kemungkinan berlangsung hanya “beberapa hari”.

“Ini bukan masalah konservatif atau progresif, Paus baru harus memiliki visi universal,” ujar Marx.

Baca juga: Usai Bertemu Zelensky di Vatikan, Trump Kritik Keras Serangan Rusia

Kandidat dan tantangan

Lebih dari 220 dari total 252 kardinal Gereja hadir pada pemakaman Fransiskus. Mereka kembali dijadwalkan berkumpul pada Minggu sore di Santa Maria Maggiore untuk memberikan penghormatan terakhir di makam mendiang Paus.

Selain itu, misa khusus akan digelar di Basilika Santo Petrus pada Minggu pukul 10.30 pagi waktu Vatikan, dipimpin oleh Pietro Parolin, yang selama ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Vatikan di bawah Fransiskus. Parolin disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Paus.

Saat ini, terdapat 135 kardinal yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf, yakni mereka yang berusia di bawah 80 tahun.

Sebagian besar dari mereka merupakan penunjukan Fransiskus sendiri. Namun, para pengamat mengingatkan bahwa bukan berarti mereka akan memilih sosok serupa.

Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan umat, berbeda dari pendahulunya, Benediktus XVI, seorang teolog Jerman yang lebih tertutup.

Pergantian dari Yohanes Paulus II ke Benediktus XVI, dan kemudian ke Fransiskus, menunjukkan bagaimana karakter kepausan dapat berubah secara drastis.


Banyak umat Katolik konservatif berharap paus berikutnya akan mengembalikan fokus pada doktrin Gereja. Sementara itu, para kardinal menyadari beratnya tanggung jawab yang mereka emban.

Baca juga: Melihat Kembali Momen-momen Pemakaman Paus Fransiskus

“Kami merasa sangat kecil,” kata Kardinal Jean-Claude Hollerich. “Kami harus membuat keputusan untuk seluruh Gereja, jadi kami benar-benar perlu berdoa untuk diri kami sendiri,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET