KUBET – Profil Kardinal Suharyo, Wakili Indonesia dalam Konklaf Pemilihan Paus

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, saat jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025) malam.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Dalam pemilihan paus yang dinamakan Konklaf, Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo akan mewakili Indonesia. 

Sepeninggal Paus Fransiskus pada pekan lalu, Vatikan akan menggelar Konklaf pada Selasa (6/5/2024) mendatang. 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Konklaf, Metode Gereja Katolik Memilih Paus Baru

Melansir dari Kompas.com, Kamis (24/4/2025), Suharyo akan berangkat ke Vatikan untuk menghadiri prosesi pemilihan Paus tersebut pada Minggu (4/5/2025). 

Ketika ditanya soal persiapan, kardinal berusia 74 tahun itu mengaku tidak mempersiapkan apa pun. Namun, ia sudah terbayang bagaimana nanti ketika Konklaf berlangsung. 

“Saya kira-kira sudah bisa membayangkan siapa nanti yang akan banyak berbicara. Siapa nanti yang akan banyak mengemukakan gagasan-gagasan sehingga dapat memperkaya para kardinal yang ikut di dalam Konklaf untuk menentukan pilihannya,” kata Kardinal Suharyo.

“Tapi, kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan terpilih. Tidak pernah tahu,” lanjutnya.

Menjelang keberangkatannya ke Vatikan, banyak pertanyaan apakah sang Kardinal merupakan salah satu kandidat kuat dalam Konklaf mencari pengganti Paus Fransiskus.

Sebagai informasi, sudah 20 tahun lebih Kardinal Suharyo mengukuhkan pengabdiannya pada Gereja Katolik di Indonesia. Berikut ini profil lengkap perwakilan Indonesia dalam Konklaf pekan depan. 

Perjalanan Kardinal Suharyo sebagai pemuka agama Katolik

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (1/9/2019), Suharyo merupakan kelahiran Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950. 

Pada awalnya, Suharyo tidak ingin menjadi pastor dan bercita-cita menjadi seorang polisi.

Berdasarkan Harian Kompas, 3 Februari 2016, keinginan Suharyo kecil berubah setelah bertemu seorang pastor.

Ketika ditanya apakah ingin menjadi pastor atau tidak, ia menjawab “iya” kepada pastor yang ditemuinya. 

Suharyo pun mengawali pendidikannya sebagai pastor dengan masuk Semniari Menengah Mertoyudan di Magelang, Jawa Tengah, pada 1961. 

Di keluarganya, Suharyo bukan satu-satunya yang menempuh jalan ini.

Sudah ada kakaknya, almarhum RP Suitbertus Ari Sunardi OCSO, yang lebih dulu masuk seminari dan akhirnya menjadi pastor pertapa di Pertapaan Trappist, Rawaseneng, Jawa Tengah. 


KUBET

KUBET

KUBET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *