
JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) senilai Rp 80,98 triliun hingga 20 April 2025.
Pembelian ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung likuiditas pasar keuangan.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pembelian dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp 54,98 triliun. Sementara di pasar primer, pembelian dilakukan dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara, termasuk SBN syariah, senilai Rp 26 triliun.
“Pembelian SBN di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dan kecukupan likuiditas di perbankan,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).
Baca juga: BI-Rate Ditahan di 5,75 Persen
Dengan langkah ini, BI menyuntikkan rupiah ke pasar keuangan dan menyerap pasokan dolar AS untuk memperkuat likuiditas sektor keuangan dan perekonomian.
Perry menambahkan, pembelian SBN juga memperkuat operasi moneter dan mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal pemerintah.
Ia memastikan, langkah ini tetap sejalan dengan arah kebijakan moneter yang sudah ditetapkan.
BI sebelumnya menargetkan pembelian SBN di pasar sekunder senilai minimal Rp 150 triliun untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.871 Per Dollar AS Saat BI Tahan Suku Bunga
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul BI Sudah Borong SBN Rp 80,98 Triliun untuk Stabilkan Rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.