
ATHENA, KOMPAS.com – Sebuah pesawat resmi milik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dikenal dengan nama “Wing of Zion“, terdeteksi mendarat di Bandara Athena, Yunani, pada Jumat (13/6/2025) sore.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan militer ke wilayah Iran, memicu gelombang spekulasi dan teori di media sosial.
Data penerbangan dari layanan pemantauan FlightRadar24 menunjukkan rute, waktu tempuh, serta lokasi pendaratan pesawat tersebut di Yunani.
Baca juga: Update Korban Perang: 78 Tewas di Iran dan 10 di Israel
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi apakah Netanyahu atau keluarganya berada di dalam pesawat tersebut, sebagaimana diberitakan TRT Global.
Yunani aktifkan protokol darurat
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong Pemerintah Yunani mengaktifkan berbagai langkah pengamanan.
Dewan kebijakan luar negeri dan pertahanan tertinggi Yunani, KYSEA, dijadwalkan menggelar rapat darurat yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Kementerian Luar Negeri Yunani juga mengeluarkan imbauan keselamatan kepada warganya yang berada di Israel. Mereka diminta tetap dekat dengan tempat perlindungan dan mematuhi instruksi otoritas setempat.
Imbauan ini dirilis bersamaan dengan penutupan wilayah udara Israel dan penghentian seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Unit Manajemen Krisis Yunani telah diaktifkan untuk memberikan bantuan darurat, termasuk jalur komunikasi khusus dan layanan konsuler bagi warga yang berada di Tel Aviv.
Baca juga: Ini Skenario Terburuk jika Perang Israel-Iran Terus Meluas
Motif strategis atau tindakan pencegahan?
Kemunculan pesawat “Wing of Zion” di Athena di tengah memanasnya perang Israel-Iran menimbulkan sejumlah dugaan terkait motif kedatangannya.
Sejumlah pengamat menilai langkah tersebut bisa saja berkaitan dengan peningkatan protokol keamanan atau langkah diplomatik rahasia.
Salah satu spekulasi menyebut bahwa keberadaan pesawat tersebut di luar Israel merupakan langkah pencegahan terhadap potensi serangan balasan dari Iran.
Dalam situasi yang berisiko tinggi, tidak jarang negara melakukan pemindahan sementara tokoh-tokoh penting ke lokasi yang lebih aman.
Netanyahu juga disebut-sebut mungkin bepergian bersama keluarganya sebagai bagian dari upaya pengamanan.
Meski belum ada pernyataan resmi, keberadaan pesawat di luar negeri pada momen genting ini menimbulkan dugaan kuat bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi perlindungan terhadap pimpinan negara.