
JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaksana Tugas Direktur Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Marroli J Indarto mengakui bahwa masih sulit membedakan konten buatan kecerdasan buatan (AI) dengan konten yang benar-benar nyata atau real.
“Ini memang harus diakui AI itu memang susah. Memang harus lebih mendalam,” kata Marroli di kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Marroli mengatakan, kemampuan teknologi AI saat ini memang membuat batas antara kenyataan dan hasil rekayasa menjadi semakin kabur.
Dia bilang, secara teknis, membedakan konten hasil buatan AI dan reel harus dilakukan secara perinci dan butuh pengecekan yang teliti.
Baca juga: Produk AI Makin Sulit Dibedakan dengan Konten Asli, Komdigi Mau Bikin Panduan
“Jadi ya kalau secara teknikal kan banyak ya tonenya kadang dicek lagi. Memang kalau secara realnya memang agak-agak susah,” kata Marroli.
Ia menyebutkan, sulitnya membedakan konten digitan buatan AI dengan konten yang nyata merupakan salah satu alasan Komdigi menyusun peta jalan (roadmap) terkait AI.
Peta jalan itu akan mencakup rencana pengembangan dan pengawasan teknologi AI, termasuk potensi regulasi untuk penandaan konten berbasis AI.
“Kalau enggak salah, bulan Juli akan diluncurkan (roadmap AI),” kata Marroli.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komdigi tengah menyusun peta jalan AI untuk Indonesia.
Baca juga: Pengakuan Pembuat Video AI Umrah Borobudur, Ternyata Promosi Jual Kemenyan
Roadmap ini ditargetkan rampung dalam tiga bulan ke depan dan akan siap sepenuhnya dalam tiga tahun.
Roadmap ini dibuat untuk mewujudkan tata kelola AI yang komprehensif dan inklusif.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengatakan bahwa pemerintah telah membuat berbagai forum diskusi dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk penyusunan roadmap AI tersebut.
“Diskusi sudah berlangsung di beberapa forum, termasuk kerja sama dengan beberapa organisasi dan perusahaan yang ikut mendukung,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (20/3/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.