KUBET – Ditanya Jaksa Alasan Tembak Mati Gamma, Aipda Robig: Saya Teriak “Polisi” Tak Dihiraukan, Saya Kira Itu Begal

Sidang lanjutan terdakwa Robig Zaenudin, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah. 

Lihat Foto

SEMARANG, KOMPAS.com – Sidang lanjutan terdakwa Robig Zaenudin, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (16/6/2025).

Robig menjadi terdakwa dalam kasus penembakan yang mengakibatkan tewasnya Gamma, seorang siswa SMKN 4 Semarang.

Dalam sidang tersebut, Robig memaparkan kronologi penembakan yang terjadi di Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan.

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng soal Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Masih Terima Gaji

Ia mengaku bahwa saat itu ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuanya dengan membawa senjata api pribadi.

Ketika di tengah jalan, Robig melihat iring-iringan sepeda motor yang dianggapnya mencurigakan.

“Saya teriak ‘polisi!’ tapi malah tambah kencang. Saat dekat saya, saya suruh berhenti,” ungkap Robig di hadapan majelis hakim.

Robig menjelaskan bahwa setelah memberikan tembakan peringatan yang tidak dihiraukan, ia kemudian menembak ke arah bawah dan ke arah sepeda motor tersebut.

Namun, satu peluru justru mengenai tubuh Gamma, yang mengakibatkan kematiannya.

Baca juga: Robig Masih Anggota Polisi, Pengacara Keluarga Gamma: Sudah Membunuh Anak, Masih Dapat Gaji

Jaksa penuntut umum pun mempertanyakan bagaimana tembakan tersebut bisa mengenai badan korban.

Jaksa melanjutkan dengan pertanyaan mengenai alasan Robig tetap melepaskan tembakan meskipun para pengendara tersebut masih tergolong remaja.

“Saat itu saya kira begal. Saya duga rombongan motor itu mau melakukan kekerasan,” jawabnya.

Kasus ini bermula dari peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari, 24 November 2024.

Pada saat itu, Aipda Robig diduga melepaskan tembakan ke arah sekelompok pemuda yang sedang melintas dengan sepeda motor di Jalan Candi Penataran Raya, Semarang.

Baca juga: Aksi Kamisan di Semarang Tuntut Cabut UU TNI dan Desak Pemecatan Aipda Robig

Akibat tembakan tersebut, tiga siswa SMKN 4 Semarang menjadi korban.

Gamma Rizkynata Oktafandy (17) tertembak di bagian pinggul dan meninggal dunia, sementara dua temannya, AD dan ST, mengalami luka tembak di dada dan tangan, tetapi berhasil selamat.

Sidang lanjutan ini menjadi perhatian publik, mengingat dampak dari tindakan penembakan tersebut dan status Robig sebagai anggota kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *