KUBET – Cianjur Ditetapkan KLB, 176 Warga Keracunan Diduga Usai Konsumsi Makanan MBG dan Hajatan

Kepala BGN Dadan Hindayana meninjau langsung para siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari MBG, Rabu (23/4/2025).

Lihat Foto

KOMPAS.com — Kasus keracunan massal kembali mengguncang Cianjur, Jawa Barat usai dua kejadian terpisah yang terjadi pada Senin (21/4/2025), sebanyak 176 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan.

Insiden ini berasal dari dua sumber berbeda, yakni konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan santapan dalam sebuah acara hajatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, memaparkan bahwa total korban terdiri dari 78 orang — guru dan siswa — yang menyantap makanan MBG, serta 98 warga yang diduga keracunan usai menyantap hidangan hajatan di Kecamatan Mande.

“Sehingga, total warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang, dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur, dan 98 warga Kecamatan Mande,” ujar Yusman saat ditemui di Cianjur, Selasa (22/4/2025), dikutip dari Antara.

Sebagian besar korban telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, sedangkan sisanya dirawat di rumah masing-masing. Menyikapi situasi ini, Dinkes Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan.

Baca juga: Belajar dari Keracunan di Cianjur, BGN Tambah Satu SOP dalam MBG

Pantauan Ketat dan Koordinasi Lintas Lembaga

Dengan status KLB, tenaga kesehatan dari seluruh puskesmas dikerahkan untuk melakukan pemantauan kondisi para korban secara langsung.

“Informasi terbaru, kondisi korban keracunan puluhan siswa dari dua sekolah mulai membaik. Begitu juga dengan warga Mande, mereka dalam pengawasan petugas kesehatan di masing-masing puskesmas,” jelas Yusman.

Tak hanya di tingkat kabupaten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun turun tangan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, memastikan langkah cepat koordinasi akan dilakukan dengan berbagai pihak.

“Nanti kita cek dan ricek ya. Kami secepatnya akan koordinasi dengan dinas terkait, baik dengan pemda setempat maupun di provinsi, termasuk dengan pemerintah pusat,” kata Herman di Bandung, Selasa.

Langkah Cepat Dinkes: Periksa Sampel Makanan dan Muntahan

Baca juga: Kasus Keracunan MBG di Cianjur, BGN Didesak Evaluasi Pengelolaannya

Dalam proses investigasi, Dinas Kesehatan juga telah mengirimkan sampel makanan dari dapur MBG serta muntahan korban ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

Pemeriksaan laboratorium biasanya memakan waktu hingga dua pekan, namun permintaan percepatan sudah diajukan.

“Normalnya hasil laboratorium keluar dalam dua pekan, tetapi kami sudah meminta percepatan minimal satu minggu,” tutur Yusman.

“Alhamdulillah, pihak Dinkes Provinsi merespons positif. Mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui,” tambahnya.

Sementara itu, sebagian besar dari 176 korban sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi medis selama enam jam.

Proses pendataan terhadap seluruh siswa penerima makanan MBG serta warga yang hadir di hajatan masih terus dilakukan, guna memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan tuntas hingga pulih sepenuhnya.

Sumber: Kompas.com 

Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *