KUBET – Sebut Tengkulak Beras Dapat Rp 42 Triliun, Mentan: Petani Hanya Rp 1 Juta…

Mentan Andi Amran Sulaiman

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) mengungkapkan bahwa para tengkulak beras alias middleman bisa meraup keuntungan hingga Rp 42 triliun.

Dana jumbo itu mereka peroleh ketika masuk dalam rantai pasok beras. Di mana, para tengkulak menjadi perantara bagi petani dan konsumen.

Perkaranya, saat mereka berperan dari sentra produksi ke tempat distribusi hingga pengecer, harga beras menjadi lebih mahal.

Artinya, mereka mengambil beras dari petani dengan harga murah, namun menjualnya kepada konsumen dengan harga yang cukup tinggi.

Baca juga: Ekspor 24.000 Ton Beras ke Malaysia karena Beras Impor Bulog Numpuk? Ini Penjelasan Mentan

Amran menuturkan, keuntungan yang didapatkan tengkulak dihitung dari selisih harga rata-rata di tingkat penggilingan dengan eceran. Seperti, Rp 2.000 per kilogram (kg) dikalikan 21 juta ton beras.

“21 juta ton dikali Rp 2.000 (selisih harga), itu Rp 42 triliun yang didapatkan dari middleman,” ujar Amran saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian, Selasa (3/6/2025).

Di balik keuntungan para tengkulak itu, para petani justru mendapat keuntungan kecil, padahal mereka bekerja lebih keras.

Amran mencatat, keuntungan per bulan yang diperoleh petani hanya Rp 1 juta sampai Rp1,5 juta saja.

“Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi, kita setengah mati bantu petani. Tahu enggak uangnya petani? Petani mendapatkan per bulan, satu keluarga itu hanya Rp 1 juta, Rp 1,5 juta per bulan,” paparnya.

“Kerja banting tulang di lapangan selama 3 bulan, 4 bulan bekerja keras, terus dipermainkan,” beber dia.

Baca juga: Pejabat Kementan Palak Mitra Rp 27 Miliar, Mentan: Sudah Kami Pecat!

Untuk diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri mulai menginvestigasi dugaan mafia beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC).

Proses penyelidikan tersebut dimulai pada Selasa (3/6/2025).

Amran menjelaskan, dugaan tindak kejahatan tersebut terkait dengan jumlah beras yang dikeluarkan dari gudang oleh PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) yang lebih tinggi dari biasanya.

Di mana, per 28 Mei 2025, volume beras yang keluar dari gudang Cipinang mencapai 11.410 ton. Angka ini melonjak dari volume normal hari-hari sebelumnya yang berada di kisaran 2.000 ton hingga 3.000 ton.

“Satgas sudah turun. Alasannya (dari Food Station Tjipinang Jaya) katanya, oh salah hitung. Apa? Koreksi? Macam-macam alasannya, baru statement. Kejar juga yang statement di sana (Food Station Tjipinang Jaya),” ucapnya.

Lantaran masih dalam tahap investigasi, Amran belum dapat merinci lebih jauh soal 11.410 ton beras yang digelontorkan ke luar.

Hanya saja, dia menduga beras tersebut diblending dan dijual lebih mahal dari harga pasar.

Baca juga: Gandeng Satgas Pangan, Mentan Investigasi Dugaan Mafia Beras di Food Station Tjipinang Jaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Soal Luas Rumah Subsidi Diperkecil, Wamen PKP: Belum Ada Keputusan

Ilustrasi rumah subsidi. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan final terkait rencana pengurangan luas rumah subsidi, baik dari sisi tanah maupun bangunan.

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan final terkait rencana pengurangan luas rumah subsidi, baik dari sisi tanah maupun bangunan.

“Sebetulnya itu belum diputuskan,” ujar Fahri di Cibubur, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025), dikutip dari Antara.

Pernyataan ini muncul menanggapi beredarnya draf Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025 yang mengatur batasan baru luas tanah, luas bangunan, harga jual rumah subsidi, serta besaran subsidi bantuan uang muka perumahan.

Baca juga: Meski Rumah Subsidi Bakal Lebih Minimalis, Kualitas Sesuai Standar

Dalam draf tersebut, luas tanah rumah tapak direncanakan minimum 25 meter persegi dan maksimum 200 meter persegi.

Sementara itu, luas bangunan paling kecil ditetapkan 18 meter persegi dan paling besar 36 meter persegi.

Angka ini lebih kecil dibandingkan ketentuan sebelumnya, yakni minimal 60 meter persegi untuk tanah dan 21 meter persegi untuk bangunan.

Namun, Fahri menyebut bahwa arah kebijakan pemerintah justru mempertimbangkan peningkatan standar luas rumah subsidi agar lebih layak huni.

“Yang benar adalah justru ukurannya dibesarkan. Dari ukuran yang sekarang 36—40 meter persegi, paling tidak menjadi 40 meter persegi,” kata dia.

Baca juga: Makin ke Sini, Rumah Subsidi Makin Sempit, Netizen: Mirip Kandang Ayam

Standar Rumah Layak dan SDGs

Menurut Fahri, pemerintah ingin memastikan rumah subsidi memenuhi standar kelayakan sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Standar SDGs itu kira-kira 7,2 meter persegi per orang. Kalau rumah itu mau dinyatakan layak, maka kita harus pakai standar itu. Tidak boleh dikecilkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa strategi jangka panjang pembangunan perumahan nasional juga akan bergeser ke hunian vertikal seperti rumah susun, apartemen, dan flat.

Hal ini mempertimbangkan harga tanah yang semakin tinggi serta kebutuhan lahan untuk swasembada pangan.

“Maka orientasi kita adalah membangun rumah vertikal. Ukurannya pun harus sesuai standar rumah layak menurut PBB. Itu yang akan kita gunakan ke depan,” tambah Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – KRL Baru Telah Beroperasi, Dilengkapi Intercom Darurat yang Terhubung ke Petugas

Kereta Rel Listrik (KRL) terbaru tipe CLI-25 dilengkapi emergency intercom

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – PT KAI Commuter mengoperasikan tiga unit Kereta Rel Listrik (KRL) terbaru tipe CLI-25, Minggu (1/6/2025).

Salah satu fitur utama yang disorot dari rangkaian KRL buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang Co ini adalah adanya emergency intercom yang terpasang di dekat pintu dan langsung terhubung ke petugas di dalam kereta.

Tombol ini dapat digunakan para penumpang jika dalam keadaan darurat.

Baca juga: KRL Impor dari China Mulai Beroperasi, Apa Saja yang Baru?

Cara pakainya cukup mudah, penumpang hanya perlu membuka penutup intercom, lalu tekan tombol merah.

Tunggu sampai lampu indikator ‘SPEAK’ menyala. Jika sudah, penumpang bisa langsung menyampaikan laporan.

Tak hanya itu, setiap gerbong dilengkapi dua kamera CCTV yang terhubung langsung ke kabin masinis.

Hal ini memungkinkan petugas mengawasi kondisi di dalam kereta secara real-time.

Untuk menambah unsur keselamatan, tiap gerbong juga dibekali dengan empat alat pemecah kaca, dua alat pemadam api ringan (APAR), serta satu kotak P3K.

Sementara itu, sebuah pintu yang sekilas tampak seperti toilet ternyata merupakan ruang panel listrik. Di dalamnya tersimpan tangga darurat yang akan digunakan jika evakuasi diperlukan.

Baca juga: Menjelajahi KRL Baru dari China: Lebih Luas, Modern, dan Aman

Rangkaian KRL CLI-25 juga didesain dengan sangat memperhatikan kebutuhan penumpang prioritas, yakni anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Gerbong dibuat lebih luas agar memudahkan akses pengguna kursi roda.

Disediakan pula kursi prioritas yang bisa dilipat dan dilengkapi sabuk pengaman khusus bagi pengguna kursi roda.

Selain itu, teknologi terbaru pada sistem pintu otomatis kini dilengkapi dengan sensor anti-trap agar penumpang tidak terjepit.

Sensor ini dirancang untuk mendeteksi jika ada penumpang yang secara tidak sengaja terjepit di antara pintu.

Begitu sistem mendeteksi adanya hambatan, pintu akan secara otomatis terbuka setengah. Kalau sampai tiga kali sistem mendeteksi hal yang sama, maka pintu akan terbuka penuh.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – 2 Orang Jadi Tersangka Kasus Longsor Gunung Kuda, Ternyata Sudah 2 Kali Dilarang

tim gabungan mengevakuasi satu korban yang baru ditemukan di lokasi longsor gunung kuda Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Minggu (1/6/2025) siang.

Lihat Foto

CIREBON, KOMPAS.com – Polresta Cirebon menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus longsor tambang Galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kedua tersangka terbukti mengabaikan dua surat larangan resmi dari Dinas ESDM Pemprov Jabar sebelum bencana terjadi dan menewaskan 19 orang.

Baca juga: Demi Keselamatan, Pencarian 6 Korban Longsor Gunung Kuda Dihentikan Lebih Awal

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menerangkan, tersangka pertama adalah AK (59), yang berstatus sebagai pengelola atau pemilik tambang yayasan Al-Azhariyah, tempat di mana musibah longsor terjadi. AK adalah warga setempat yang tinggal di Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang.

Sementara tersangka kedua adalah AR (35), yang berstatus sebagai pengawas tambang. AR juga merupakan warga setempat yang tinggal di Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Sumarni menegaskan, kedua orang ini secara sadar telah melanggar larangan resmi dari Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perintah larangan ini bahkan sudah dilayangkan sebanyak dua kali.

“Modusnya, kedua tersangka AK dan AR tetap menjalankan aktivitas pertambangan, meski sudah dua kali dilayangkan surat larangan resmi dari Kantor Cabang Dinas ESDM Wilayah VII Cirebon Provinsi Jawa Barat,” kata Sumarni dalam konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Minggu (1/5/2025) siang.

Sumarni menyebut, surat larangan pertama dikeluarkan pada Senin (6/1/2025). Surat larangan kedua pada Rabu (19/3/2025) siang.

Kedua surat ini ditujukan kepada AK dan AR sebagai pemilik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah.

Mereka juga yang membuat Izin Usaha Pertambangan (IUP) di lokasi yang saat ini terjadi musibah longsor.

Kedua surat larangan ini, tidak diindahkan. Mereka tetap melakukan aktivitas penambangan.

Bahkan AK secara sadar masih memerintahkan AR sebagai kepala teknik tambang untuk terus menjalankan operasional pertambangan.

Selama proses pengerjaan ini, mereka juga tidak mengindahkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam aturan undang undang yang berlaku. Mereka tidak mengindahkan pola penambangan hingga tidak melengkapi alat kerja standar yang telah ditetapkan.

Pelanggaran dan kelalaian tersebut akhirnya membuat musibah longsor yang cukup besar terjadi pada hari Jumat (30/5/2025) siang. Selama tiga hari, 19 orang dinyatakan tewas dalam inside ini, 6 lainnya masih dilakukan pencarian.

Sumarni menyebut tim penyidik juga telah menyita sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan kasus ini, antara lain: surat dan dokumen larangan, izin tambang yang telah dicabut, tujuh buah alat berat, serta seluruh sarana prasarana milik yayasan Al-Azhariyah yang berkaitan dengan musibah longsor ini.

Baca juga: Longsor Gunung Kuda, Dedi Mulyadi: Saya Minta Perhutani Kembali Jadi Pengelola Hutan, Bukan Tambang

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua kedua tersangka dijerat pasal berlapis, antara lain Pasal 98 ayat (1) dan (3) serta Pasal 99 ayat (1) dan (3) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda maksimal Rp 15 Milyar.

Pasal 35 ayat (3) jo Pasal 186 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diubah UU No. 6 Tahun 2023, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Sumarni menegaskan pihaknya akan terus memeriksa sejumlah saksi dan tidak menutup kemungkinan akan terdapat lagi orang orang yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Pihaknya berjanji akan mengusut tuntas kasus ini karena akibat kelalaiannya, sudah menghilangkan nyawa banyak orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Pria asal Banyuwangi Rela Habiskan Uang Rp 10 Juta demi 1 Hotel dengan Timnas di Bali

Heri Istiawan (38), suporter tim nasional (timnas) Indonesia, saat memamerkan jersei yang sudah ditandatangani pemain timnas Indonesia di hotel Sanur, Kota Denpasar, Bali, pada Minggu (1/6/2025). KOMPAS.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Lihat Foto

DENPASAR, KOMPAS.comHeri Istiawan (38), suporter tim nasional (timnas) Indonesia, rela menghabiskan uang Rp 10 juta lebih demi mendapatkan tanda tangan Squad Garuda selama berada di Bali.

Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku harus merogoh koceknya lebih dalam agar bisa menginap di hotel bintang lima di Sanur, Kota Denpasar, Bali, yang menjadi tempat istirahat para pemain timnas.

Dia pun berhasil mendapatkan semua tanda tangan 28 pemain timnas Indonesia.

Baca juga: Bahagia Dipanggil Timnas, Stefano Lilipaly: Lolos Piala Dunia Itu yang Penting

“Sendiri ke sini motoran, habis ini langsung pulang. (Biaya menginap di hotel) Rp 10 jutaan lebih lah, selama tiga hari (dari 30 Mei – 1 Juni 2025),” kata dia saat ditemui usai ikut melepas kepulangan timnas Indonesia ke Jakarta di Sanur, Kota Denpasar, pada Minggu (1/6/2025).

Pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini mengaku baru pertama kali memburu tanda tangan Squad Garuda karena banyak diisi pemain top level Eropa.

Para pemain timnas Indonesia merespons permintaannya untuk menandatangani baju jersei miliknya dengan ramah.

Bahkan, dia sempat berbincang langsung dengan Jay Idzes, bek timnas Indonesia yang bermain untuk Venesia di Serie A musim 2024/2025.

“Iya, satu-satu pas ketemu lobi, pas ketemu di mana ya sudah minta ajain aja (tanda tangan) semua. Ada empat jersei,” katanya.

Rencananya, dua dari empat jersei yang sudah ditandatangani pemain timnas akan dilelangnya.

Baca juga: Lilipaly Dipanggil Lagi ke Timnas, Kluivert: Bisa Beri Pengaruh ke Pemain Muda

Sedangkan, dua jersei lainnya untuk dipajang di rumahnya.

“Ada kok yang sudah nge-booking (lelang jersei). Open bid pertama sih Rp 300 ribu, tapi nanti pasti naik,” kata dia.

Sebelumnya, timnas Indonesia menggelar pemusatan latihan di Bali pada 26-31 Mei 2025 sebagai persiapan menatap laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia asuhan pelatih Patrick Kluivert akan menjamu China pada Kamis (5/6/2025) dan bertandang melawan Jepang pada Selasa (10/6/2025) mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Kronologi Porsche Tabrak Toyota Rush di Tol Sidoarjo-Porong, Ngebut di Titik Jalan Beda Ketinggian

Kondisi super car Porsche dan Rush usai terlibat kecelakaan di Tol Sidoarjo-Porong, Minggu (1/6/2025)

Lihat Foto

SIDOARJO, KOMPAS.com – Mobil mewah Porsche Cayman GT4 RS nopol L 1322 DBI menabrak Toyota Rush W 1853 ON hingga terbalik di Tol Sidoarjo–Porong pada Minggu (1/6/2025) pukul 9.45 WIB, menyebabkan satu keluarga luka-luka.

Kecelakaan diduga akibat pengemudi Porsche kehilangan kendali saat melintas dengan kecepatan tinggi di titik jalan yang tidak rata atau beda ketinggian.

Baca juga: Penyebab Porsche Hantam Rush di Tol Sidoarjo, Sopir Hilang Kendali karena Kecepatan Tinggi

Awalnya, mobil mewah berwarna biru tua tersebut melintas di Tol Sidoarjo-Porong melewati KM 759.600 dari arah Surabaya menuju ke Selatan dengan kecepatan tinggi.

“Dia tidak gabung rombongan, nggak ada konvoi, dia berangkat sendiri-sendiri,” kata Panit PJR Jatim II Ipda Arif Iskandar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/6/2025).

Berdasarkan analisa petugas kepolisian, Porsche melintasi titik KM yang memiliki ketinggian permukaan jalan berbeda dalam kondisi ngebut.

“Jadi, tepatnya di KM 759.600 itu kan ada beda ketinggian, dia dalam kecepatan tinggi,” ujarnya.

Akibatnya, pengemudi Porsche menjadi hilang kendali dan menabrak bagian belakang Toyota Rush yang melintas di depannya.

“Setelah dia melewati beda ketinggian, dia langsung oleng, tidak bisa mengendalikan kendaraannya akhirnya nabrak Rush dari belakang sebelah kiri,” jelasnya.

Rush yang melaju di jalur kanan membanting setir ke kanan lalu hampir menabrak pembatas jalan. Kemudian pengemudi Rush memilih banting setir ke kiri hingga keluar jalan dan terbalik ke parit.

“Akhirnya Rush membanting setir ke kanan, hampir nabrak pembatas jalan, akhirnya membanting ke kiri, langsung terbalik,” imbuhnya.

Baca juga: Rombongan Melaju di Tol Porong-Sidoarjo, 1 Mobil Porsche Hilang Kendali dan Menabrak Rush Berisi 1 Keluarga

Diketahui, mobil Porsche tersebut dikemudikan oleh Hazelle Joewono You (21), warga Jalan Raya Darmo Permai, Dukuh Pakis, Surabaya. Dia mengalami luka ringan.

Sementara Toyota Rush dikemudikan oleh Tito Suprianto (43), warga Sidokare Indah, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo yang membawa lima penumpang, mereka satu keluarga.

Satu keluarga penumpang Rush mengalami luka-luka dan dua di antaranya mendapat luka benturan. Mereka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Delta Sidoarjo.

Kondisi mobil Porsche bagian kap terbuka dan bodi area lampu menjadi ringsek. Kaca sisi kanan mobil juga terlihat terlepas. Sementara Rush juga mengalami ringsek parah.

“Pengemudi Porsche saat ini masih di BAP (periksa) di Polresta Sidoarjo,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET

KUBET – Jumbo Resmi Jadi Film Indonesia Terlaris, Geser KKN di Desa Penari

Film Jumbo mengajarkan anak-anak untuk memiliki empati.

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com –Jumbo akhirnya resmi menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa terhitung hari ini, Minggu (1/6/2025).

Jumbo mengukir sejarah baru bagi industri perfilman Indonesia.

Film debut penyutradaraan Ryan Adriandhy itu akhirnya berhasil menggeser posisi KKN di Desa Penari.

Setelah 63 hari tayang di bioskop, Jumbo akhirnya melampaui angka 10.061.033 penonton yang sebelumnya ditorehkan oleh KKN di Desa Penari.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Jumbo Raih 10 Juta Penonton dalam 60 Hari

Jumbo terus melaju kencang meski dihadang banyak film-film baru baik dari dalam maupun luar negeri.

Film dari Visinema Studios ini menjadi satu-satunya film Lebaran yang masih bertahan di bioskop.

Sementara empat film lainnya seperti Pabrik Gula, Komang, Qodrat 2, dan Norma: Antara Mertua dan Menantu satu persatu turun dari peredaran bioskop.

Baca juga: Jumbo 10 Juta Penonton, Ryan Adriandhy Tulis Pesan Menyentuh untuk Sang Ibu

Rekor film terlaris sepanjang masa Jumbo diprediksi masih akan terus bertambah.

Tingkat okupansi Jumbo masih tergolong tinggi di tengah banyaknya libur panjang akhir pekan.

Selain itu momen libur sekolah juga semakin menambah peluang Jumbo memperlebar jaraknya dengan KKN di Desa Penari.

Sinopsis Jumbo

Jumbo bercerita tentang Don, seorang anak berusia 10 tahun dengan tubuh besar.

Teman-temannya sering mengejeknya dengan sebutan Jumbo.

Untuk membuktikan dirinya, Don berencana mengikuti pertunjukan bakat di sekolah dengan menampilkan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya.

Namun, rencananya terganggu ketika buku tersebut dicuri oleh seorang anak nakal bernama Atta.

Dalam upayanya mendapatkan kembali buku tersebut, Don bertemu dengan Meri, arwah seorang gadis kecil yang terpisah dari orang tuanya karena makamnya dirusak.

Meri meminta bantuan Don untuk bersatu kembali dengan orang tuanya.

Bersama dua sahabatnya, Mae dan Nurman, Don memulai petualangan penuh tantangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka.

Para pengisi suara Jumbo di antaranya adalah Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, Graciella Abigail, Ratna Riantiarno, Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Cinta Laura Kiehl, Ariyo Wahab, Angga Yunanda, Kiki Narendra, dan masih banyak lainnya.

Jumbo masih tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


KUBET

KUBET

KUBET