
JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) membantah pelaksanaan job fair atau bursa kerja hanya sekedar formalitas.
Terlebih untuk job fair yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menurutnya berisi lowongan kerja berdasarkan verifikasi dan validasi dengan berbagai perusahaan.
“Tidak ada formalitas. Semuanya terverifikasi. Enggak mungkin lah kita membohongin publik,” ujar Noel dilansir siaran Kompas TV, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Bantah Hanya Formalitas, Menaker Siap Rilis Data Serapan Pekerja Hasil Job Fair

“Beberapa kali kita bikin job fair di kementerian, tidak seperti apa yang disampaikan. Semua kita validasi, kita verifikasi,” tegasnya.
Noel menjelaskan, sebelum menggelar job fair Kemenaker sudah meminta perusahaan memastikan lowongan kerja mana saja yang sekiranya akan dibuka untuk publik.
Kemudian berapa jumlah lowongan kerja yang tersedia pun dihitung kembali.
“Rekrutmennya ada yang mulai dari 50 (orang), 100, sampai ada yang ribuan. Jadi ketika dibilang formalitas ya saya sempat kaget juga,” tutur Noel.
Baca juga: Ribut-ribut Job Fair Hanya Formalitas, Menaker hingga Perusahaan Buka Suara
“Karena sebelumnya ada job fair di Jakarta Timur, Bali dan semuanya itu berjalan lancar,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk kasus job fair di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Noel menilai kondisinya berbeda. Sebab, lowongan kerja yang tersedia hanya sekitar 2.500, sementara peserta yang datang mencapai 25.000.
Jika ada pihak yang menilai job fair di Bekasi hanya formalitas, Noel menyebutnya wajar.
“Wajar lah orang menganggap itu sebuah formalitas. Kebutuhan kerjanya. cuma 2.000, yang datang puluhan ribu,” ungkapnya.
Baca juga: Menaker Tak Pungkiri Ada Job Fair Sekadar Formalitas