KUBET – Perbedaan Frugal Living dan Hemat, Serupa tapi Tak Sama

Ilustrasi frugal living.

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya biaya hidup, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai menerapkan pola hidup hemat.

Namun, tak sedikit yang masih menyamakan konsep hemat dengan frugal living, padahal keduanya memiliki makna dan pendekatan yang berbeda.

Frugal living bukan sekadar menekan pengeluaran, melainkan sebuah gaya hidup yang menekankan efisiensi, kesadaran finansial, dan pemilihan nilai dalam setiap keputusan ekonomi.

Baca juga: 5 Kebiasaan Frugal Living Warren Buffett yang Patut Dicontoh

Ilustrasi frugal living. Hati-hati, tidak semua kebiasaan frugal living berdampak baik. Tujuh kebiasaan ini justru bisa merugikan keuangan Anda diam-diam.DOK. Shutterstock/jd8. Ilustrasi frugal living. Hati-hati, tidak semua kebiasaan frugal living berdampak baik. Tujuh kebiasaan ini justru bisa merugikan keuangan Anda diam-diam.

Perbedaan halus namun signifikan ini penting dipahami, terutama bagi generasi muda yang tengah beradaptasi dengan tantangan ekonomi pascapandemi dan kebutuhan untuk hidup lebih berkelanjutan.

Nah, apa bedanya frugal living dan hemat? Berikut beberapa di antaranya.

1. Definisi dan fokus

Frugal living adalah istilah yang berarti hidup hemat secara bijak. Lebih dari sekadar menahan diri dari pengeluaran, gaya ini memprioritaskan pengeluaran berdasarkan nilai intrinsik dan manfaat jangka panjang, bukan sekadar murah.

Adapun secara umum hemat berarti mengontrol keuangan dengan tidak boros. Hemat fokus pada kontrol pengeluaran, tetapi tidak selalu mendalam pada pemilihan kualitas atau nilai jangka panjang.

Baca juga: Simak, 7 Manfaat Frugal Living untuk Keuangan Pribadi

2. Nilai dan orientasi belanja

Mereka yang menerapkan frugal living mencari value for money. Mereka membandingkan kualitas dan harga, memanfaatkan diskon, dan memilih produk berkualitas untuk efisiensi jangka panjang.

Sementara gaya hidup hemat menghindari pemborosan tetapi bisa jadi tidak selektif terhadap kualitas. Fokusnya hanya menekan biaya.



KUBET

KUBET

KUBET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *