
KOMPAS.com – Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi mengalami curah hujan rendah-menengah pada dasarian II (tanggal 11-20) Mei hingga dasarian I (tanggal 1-10) Juni 2025.
Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat unggahan di akun resmi Instagram @infobmkg, Rabu (14/5/2025).
BMKG menyebutkan bahwa curah hujan di sejumlah wilayah pada pertengahan tahun ini berada di kisaran 1-150 mm/dasarian.
Adapun, curah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
Lalu, wilayah mana saja yang berpotensi mengalami hujan rendah-menengah?
Baca juga: 21 Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Tinggi-Sangat Tinggi Mei-Juni 2025, Mana Saja?
Daftar wilayah yang berpotensi alami curah hujan rendah-menengah
Berdasarkan pantauan terkini BMKG, indeks ENSO pada dasarian I Mei 2025 berada di 0.029 (netral).
Adapun, ENSO atau El Nino-Southern Oscillation adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.
BMKG memprediksi bahwa ENSO netral berlanjut hingga semester kedua 2025.
Selain itu, analisis BMKG juga menunjukkan bahwa IOD berada di indeks 0.39 (netral).
Baca juga: 19 Wilayah yang Masih Diguyur Hujan di Awal Musim Kemarau 2025, Mana Saja?
IOD atau Indian Ocean Dipole adalah fenomena interaksi atmosfer-laut di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan anomali sea surface temperature (SST)di pantai timur Afrika dan barat perairan Sumatera.
Kondisi tersebut diprediksi berlanjut hingga semester kedua 2025.
BMKG turut menganalisis angin Monsun Asia dan Australia yang memengaruhi perubahan iklim di Indonesia.
Pada dasarian I Mei 2025, Monsun Asia dalam kondisi aktif dan diprediksi mulai melemah pada dasarian II Mei hingga dasarian I Juni 2025.
Baca juga: 6 Fenomena Astronomi yang Dapat Disaksikan di Bulan Mei 2025, Ada Hujan Meteor
BMKG juga mencatat, intensitas angin Monsun Asia selama periode tersebut sama dengan klimatologisnya.
Selain itu, angin Monsun Australia dalam kondisi aktif pada dasarian I Mei dan diprediksi semakin menguat pada dasarian II Mei hingga dasarian I Juni 2025.