
KOMPAS.com – Sejumlah atlet asal Sulawesi Selatan menyampaikan kekecewaan atas besaran bonus yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel (Pemprov Sulsel) untuk peraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Mereka menilai nominal yang diterima jauh dari janji yang disampaikan sebelum kompetisi digelar.
Salah satu atlet karate Sulsel, Nadya Baharuddin, mengungkapkan bahwa bonus yang diterima tidak sebanding dengan yang dijanjikan sebelumnya.
“Tanggapan kami, terus terang, masih cukup kaget karena sebelumnya kami dijanjikan bonus setara dengan PON Papua. Saat itu peraih emas mendapatkan Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta,” kata Nadya saat ditemui usai penyerahan simbolis bonus, Jumat (27/6/2025).
Namun, kenyataannya, kata Nadya, bonus yang diberikan hanya Rp150 juta untuk peraih medali emas, Rp100 juta untuk perak, dan Rp50 juta untuk perunggu. Jumlah tersebut disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, yakni sebesar Rp6,75 miliar.
Baca juga: Oktober, Kudus Jadi Tuan Rumah PON Beladiri 2025 di GOR Djarum Kaliputu
Atlet Menangis di Tengah Penyerahan Bonus
Dalam kegiatan “Sulsel Anti Mager” yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, penyerahan simbolis bonus kepada para atlet dilaksanakan oleh Pemprov Sulsel.
Namun suasana haru mewarnai acara tersebut. Atlet karate lainnya, Nur Rizka Fauziah, bahkan tampak menyeka air matanya karena kecewa dengan nominal yang diterima.
“Kami sempat berpikir mungkin memang akan dicairkan secara bertahap. Tapi saat datang ke sini, tiba-tiba disampaikan bahwa itu sudah final. Kami bingung dan kecewa,” ucap Nadya lagi.
Ia juga menyoroti sistem pembagian bonus bagi atlet beregu yang harus berbagi dengan anggota tim, sehingga nilainya menjadi jauh lebih kecil dibanding atlet individu.
“Kami juga memperjuangkan rekan-rekan kami, bukan hanya diri sendiri,” tegas Nadya.
Baca juga: Bandara Sultan Iskandar Muda dan Bandara Kualanamu Dipercantik Jelang PON XX
Pada PON XX Papua 2021, bonus atlet PON Sulsel yang diberikan Pemprov mencapai Rp200 juta untuk peraih emas, Rp150 juta untuk perak, dan Rp100 juta untuk perunggu. Namun pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, bonus tersebut menurun signifikan.
“Dulu peraih emas mendapat Rp200 juta, perak Rp150 juta,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman, saat ditemui usai acara.
Suherman mengakui bahwa kondisi keuangan daerah saat ini tidak memungkinkan untuk memberikan bonus sebesar itu.
“Besaran bonus memang sangat bergantung pada anggaran yang disiapkan dalam setiap periode PON. Kami berharap ke depan nilainya bisa ditingkatkan,” kata dia.
Bonus Hanya Rp6,7 Miliar dari Kebutuhan Rp22 Miliar
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) di ruang Komisi E DPRD Sulsel pada Senin (23/6/2025), Suherman menjelaskan bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk membayar seluruh bonus atlet dan pelatih mencapai Rp22 miliar. Namun, yang baru tersedia di APBD 2025 hanya Rp6,7 miliar.