KUBET – Bantah Job Fair Hanya Formalitas, Wamenaker: Tidak Mungkin Kita Bohongi Publik

Wamenaker Immanuel Ebenezer saat hadir di pembukaan Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 di markas besar ILO dan Kantor PBB di Jenewa, Swiss, Senin (2/6/2025).

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) membantah pelaksanaan job fair atau bursa kerja hanya sekedar formalitas.

Terlebih untuk job fair yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menurutnya berisi lowongan kerja berdasarkan verifikasi dan validasi dengan berbagai perusahaan.

“Tidak ada formalitas. Semuanya terverifikasi. Enggak mungkin lah kita membohongin publik,” ujar Noel dilansir siaran Kompas TV, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Bantah Hanya Formalitas, Menaker Siap Rilis Data Serapan Pekerja Hasil Job Fair

Para peserta Job Fair 2025 Kemenaker mengikuti arahan dari Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sebelum mengikuti job fair di Kantor Kemenaker, Jakarta, Kamis (22/2025).Kompas.com/Dian Erika Para peserta Job Fair 2025 Kemenaker mengikuti arahan dari Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sebelum mengikuti job fair di Kantor Kemenaker, Jakarta, Kamis (22/2025).

“Beberapa kali kita bikin job fair di kementerian, tidak seperti apa yang disampaikan. Semua kita validasi, kita verifikasi,” tegasnya.

Noel menjelaskan, sebelum menggelar job fair Kemenaker sudah meminta perusahaan memastikan lowongan kerja mana saja yang sekiranya akan dibuka untuk publik.

Kemudian berapa jumlah lowongan kerja yang tersedia pun dihitung kembali.

“Rekrutmennya ada yang mulai dari 50 (orang), 100, sampai ada yang ribuan. Jadi ketika dibilang formalitas ya saya sempat kaget juga,” tutur Noel.

Baca juga: Ribut-ribut Job Fair Hanya Formalitas, Menaker hingga Perusahaan Buka Suara

“Karena sebelumnya ada job fair di Jakarta Timur, Bali dan semuanya itu berjalan lancar,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk kasus job fair di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Noel menilai kondisinya berbeda. Sebab, lowongan kerja yang tersedia hanya sekitar 2.500, sementara peserta yang datang mencapai 25.000.

Jika ada pihak yang menilai job fair di Bekasi hanya formalitas, Noel menyebutnya wajar.

“Wajar lah orang menganggap itu sebuah formalitas. Kebutuhan kerjanya. cuma 2.000, yang datang puluhan ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Menaker Tak Pungkiri Ada Job Fair Sekadar Formalitas



KUBET

KUBET

KUBET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *